Tiga Minggu Dampingi Masyarakat, KKN Mahasiswa UNUSA Berikan Kontribusi Positif Pada Pembangunan Desa
Mahasiswa Universitas NU Surabaya yang tengah menjalankan Kuliah Kerja Nyata di beberapa daerah telah berakhir. Di Kecamatan Jabon, penutupan KKN baru dilaksanakan di balai kantor Kecamatan, Senin, 30 Juli 2018 kemarin.
Fifi Choirul Fitriyah, Ketua KKN UNUSA mengatakan ada dua program unggulan yang dibawa mahasiswa dalam KKN selama satu bulan ini. Program itu adalah pendampingan program dana desa yaitu mahasiswa mendampingi masyarakat desa dalam hal pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Ada 15 desa yang kita dampingi dalam membentuk BUMDesa. Ada juga yang BUMDesnya sudah terbentuk tetapi pengelolaan keuangannya belum baik, sehingga ini kita lakukan pendampingan untuk sistem pengelolaan," katanya.
Ditambahkan Fifi, masyarakat desa pada umumnya tidak banyak yang bisa mengelola dengan baik badan usahanya. Mereka sudah membentuk tetapi pengelolaannya masih tidak sesuai dengan standard keuangan yang baik.
"Bentuk kegiatannya adalah mengadakan pelatihan-pelatihan dan memberikan buku-buku terkait akuntansi maupun sistem pengelolaan keuangan. Jadi setelah pelatihan mereka kita ajak untuk praktek langsung," katanya.
Program unggulan kedua yaitu literasi pada anak. Dalam program ini, setiap desa dibentuk pojok baca desa. "Masing-masing desa minimal ada 1. Tetapi ada juga yang satu desa sampai dibentuk 3 pojok baca," ujarnya saat dihubungi, Selasa, 31 Juli 2018.
Selain membentuk pojok literasi anak, para mahasiswa terutama program PGSD mengajak kepada anak-anak bermain sambil belajar yang diselenggarakan di Pojok Literasi.
"Program ini berkelanjutan, karena setelah program KKN ini berakhir tetapi kita masih akan membimbingnya dengan mencari sumber pendanaan dalam hal pengadaan buku. Kita saat ini masih mengajukan pengadaan buku, tapi masih menunggu tindak lanjut, semoga saja berhasil," kata Fifi.
Tidak hanya itu, sebanyak 500 mahasiswa yang diterjunkan di 15 desa se-Kecamatan Jabon, Sidoarjo ini juga memberikan pelatihan pembuatan makanan olahan pengganti makanan yang mahal, seperti pengganti telor.
"Dalam kegiatan ini mahasiswa memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK untuk membuat makanan olahan dari tempe, dan bahan-bahan lainnya untuk menjadi nuget, sosis, maupun es cream dari tempe. Ini disambut baik ibu-ibu PKK. Mereka sangat terbantu dengan kreativitas kita," kata Fifi.
Penutupan program KKN yang ada di Kecamatan Jabon ini dihadiri oleh jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan Jabon, di antaranya Camat Jabon, Agus Sudjoko. Dari pihak UNUSA hadir Wakil Rektor III Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Kerjasama Dr Ima Nadatien.
Camat Jabon, Agus Sudjoko mengaku sangat berterima kasih atas peran serta mahasiswa KKN UNUSA yang membantu desa dalam hal pengelolaan keuangan, membantu perekonomian masyarakat, membantu anak-anak dalam meningkatkan minat baca, dan masih banyak hasil lainnya.
"Saya sangat berterima kasih kehadiran mahasiswa KKN dari UNUSA ini sangat membantu kami terutama perangkat desa daam hal pengelolaan keuangan. BUMDes kita menjadi lebih baik saat ini. Mereka (perangkat desa) menjadi paham bagaimana mengelola keuangan yang baik dan benar," katanya.
Di samping itu Joko juga sangat berterima kasih kepada UNUSA yang telah menurunkan kader-kader bangsa dalam memberikan keterampilan ekonomi kepada masyarakat Jabon.
"Masyarakat sangat antusias ketika mengikuti pelatihan ekonomi kreatif seperti membuat makanan olahan yang sehat. Ini yang kita harapkan, ibu-ibu PKK sangat tertarik untuk mengembangkannya ketrampilan yang ditularkan dari adik-adik mahasiswa UNUSA," katanya.
Di akhir penutupan, Wakil Rektor III Dr Ima Nadatien memberikan kenang-kenangan kepada Camat Jabon, Agus Sudjoko. Kenang-kenangan ini sebagai bukti bahwa selama 3 minggu mengabdi di masyarakat, ternyata memberikan manfaat terhadap perkembangan desa. (adv/wit)
Advertisement