Tiga Makna Rasa Malu Pertanda Iman, Penjelasan Rasulullah
Allah Subhanahu wa ta'ala (Swt) memberi rasa malu bagi setiap insan ternyata mempunyai makna yang dalam. Bahkan, makna tersebut terkait dengan keimanan. Suatu keyakinan akan kebesaran Allah Ta'ala dan hal-hal yang menyangkut keimanan lainnya.
Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam (Saw) bersabda :
إِنَّ لِكُلِّ دِيْنٍ خُلُقًا وَخَلُقُ اْلإِسْلاَمِ الْـحَيَاءُ.
"Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu."(H.R. Ibnu Majah : 4181)
Dalam muthalaah yang dilakukan para ulama, kandungan hadits tersebut, mempunya tiga makna. Yakni:
1 Malu adalah bagian dari iman. Bangsiapa tidak memiliki rasa malu, maka ia berbuat apa saja yang ia inginkan, karena sesuatu yang menghalangi seseorang untuk berbuat buruk adalah rasa malu.
Jadi, orang yang tidak malu akan larut dalam perbuatan keji dan mungkar. Tidak akan berbuat keji dan mungkar bila seseorang masih ada iman.
2 Malu adalah akhlak paling mulia yang diberikan Allah Azza wa Jalla kepada seorang hamba. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إلاَّ بِخَيْرٍ.
"Malu tidak mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan."( H.R. Bukhari : 522)
3 Buah dari malu adalah ‘iffah ( menjaga kehormatan ) dan wafa’ ( setia ).
Firman Allah Subhanahu wata'ala yang berkaitan dengan tema hadits tersebut adalah :
اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ ۖ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
"Perbuatlah apa yang kamu kehendaki ; Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan." (Fushilat 41 : 40 )
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu kuat Iman kuat Islam, dan selamat di dunia selamat di akhirat. Amin.!". Demikian pesan-pesan Keislaman disampaikan Ustadz Keman Almaarif dari Jombang.