Tiga Makam Manusia Terbaik, Tak Terduga dalam Sejarah
3 Makam Manusia Terbaik
Ust. M. Ma'ruf Khozin
(Direktur Aswaja NU Center PWNU Jatim)
ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺃﻧﻬﺎ ﻗﺎﻟﺖ: «ﺭﺃﻳﺖ ﻛﺄﻥ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻗﻤﺎﺭ ﺳﻘﻄﻦ ﻓﻲ ﺣﺠﺮﺗﻲ، ﻓﻘﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ: ﺇﻥ ﺻﺪﻗﺖ ﺭﺅﻳﺎﻙ ﺩﻓﻦ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻚ ﺧﻴﺮ ﺃﻫﻞ اﻷﺭﺽ ﺛﻼﺛﺔ. ﻓﻠﻤﺎ ﻣﺎﺕ اﻟﻨﺒﻲ – ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻗﺎﻝ ﻟﻬﺎ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ: ﺧﻴﺮ ﺃﻗﻤﺎﺭﻙ ﻳﺎ ﻋﺎﺋﺸﺔ. ﻭﺩﻓﻦ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻬﺎ ﺃﺑﻮ ﺑﻜﺮ، ﻭﻋﻤﺮ».
Aisyah berkata: “Saya bermimpi seolah ada 3 rembulan jatuh di dalam kamar saya. Ayah saya berkata bahwa jika mimpimu benar maka akan ada 3 orang terbaik yang akan dimakamkan di kamarmu”. Ketika Nabi shalallahu alaihi wasallam wafat, Abu Bakar berkata: “Ini adalah rembulan terbaikmu, Aisyah”. Lalu dimakamkan Abu Bakar dan Umar di kamar tersebut”
ﺭﻭاﻩ اﻟﻄﺒﺮاﻧﻲ ﻓﻲ اﻟﻜﺒﻴﺮ ﻭﺭﺟﺎﻝ اﻟﻜﺒﻴﺮ ﺭﺟﺎﻝ اﻟﺼﺤﻴﺢ.
HR Thabrani dalam Al-Kabir dan para perawinya adalah perawi hadis sahih
Tempat Pemakaman Nabi shalallahu alaihi wasallam
ﺣﺪﻳﺚ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ: ﻋﻦ ﺃﺑﻰ ﺑﻜﺮ ﻣﺮﻓﻮﻋﺎ: ” ﻣﺎ ﻗﺒﺾ ﻧﺒﻰ ﺇﻻ ﺩﻓﻦ ﺣﻴﺚ ﻗﺒﺾ “. ﺟﻪ (ﻓﺘﺢ اﻟﺒﺎﺭﻱ 529/1)
Hadis Ibnu Abbas dari Abu Bakar secara Marfu’: Tidaklah wafat seorang Nabi kecuali ia dimakamkan di tempat beliau wafat (HR Ibnu Majah. Menurut Al Hafidz Ibnu Hajar hadis ini memiliki riwayat pendukung dalam kitab Dalail An-Nubuwah Al-Baihaqi, Fathul Bari 1/529)
Dan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam wafat di kamar Sayidah Aisyah.
Pemakaman Sayidina Abu Bakar
عَنْ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ سَمِعَ عُرْوَةَ وَالْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ يَقُولانِ: أَوْصَى أَبُو بَكْرٍ عَائِشَةَ أَنْ يُدْفَنَ إِلَى جَنْبِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ، فَلَمَّا تُوُفِّيَ حُفِرَ لَهُ، وَجُعِلَ رَأْسُهُ عِنْدَ كَتِفَيْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Dari Umar bin Abdullah bahwa ia mendengar Urwah dan Qasim bin Muhammad, keduanya berkata bahwa Abu Bakar berwasiat kepada Aisyah agar dimakamkan di sebelah Nabi shalallahu alaihi wasallam. Ketika Abu Bakar wafat maka digali makam untuknya. Dan posisi kepala Abu Bakar di dekat kedua pundak Nabi shalallahu alaihi wasallam” (HR Thabari 3/422)
Pemakaman Sayidina Umar
عن عمر بن الخطاب أنه أمر ابنه عبد الله وهو في فراش موته بعدما طُعِن :
Umar bin Khattab memerintah putranya, Abdullah, di pembaringan tempat ia wafat setelah ditusuk:
انْطَلِقْ إِلَى عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ فَقُلْ : يَقْرَأُ عَلَيْكِ عُمَرُ السَّلَامَ ، وَلَا تَقُلْ أَمِيرُ الْمُؤْمِنِينَ ؛ فَإِنِّي لَسْتُ الْيَوْمَ لِلْمُؤْمِنِينَ أَمِيرًا ، وَقُلْ يَسْتَأْذِنُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ أَنْ يُدْفَنَ مَعَ صَاحِبَيْهِ ، فَسَلَّمَ وَاسْتَأْذَنَ، ثُمَّ دَخَلَ عَلَيْهَا فَوَجَدَهَا قَاعِدَةً تَبْكِي، فَقَالَ : يَقْرَأُ عَلَيْكِ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ السَّلَامَ ، وَيَسْتَأْذِنُ أَنْ يُدْفَنَ مَعَ صَاحِبَيْهِ ، فَقَالَتْ : كُنْتُ أُرِيدُهُ لِنَفْسِي ، وَلَأُوثِرَنَّ بِهِ الْيَوْمَ عَلَى نَفْسِي .
“Pergilah kepada Aisyah, ibunda umat Islam. Sampaikan salam dari Umar, jangan katakan dari pemimpinnya umat Islam, sebab hari ini aku bukan pemimpin umat Islam, untuk dimakamkan bersama kedua sahabatku. Abdullah bin Umar kemudian mengucapkan salam dan minta izin, ternyata Aisyah sedang menangis. Abdullah menyampaikan salam dari Umar bin Khattab agar dimakamkan di dekat kedua sahabatnya. Aisyah berkata: “Aku ingin itu adalah tempat aku dikubur. Tapi kali ini aku akan mengalah” (HR Bukhari)
Mengapa Sayidina Abu Bakar dan Sayidina Umar Memilih Tempat di Dekat Nabi?
ﻓﺼﻞ: ﻭﻳﺴﺘﺤﺐ اﻟﺪﻓﻦ ﻓﻲ اﻟﻤﻘﺒﺮﺓ اﻟﺘﻲ ﻳﻜﺜﺮ ﻓﻴﻬﺎ اﻟﺼﺎﻟﺤﻮﻥ ﻭاﻟﺸﻬﺪاء؛ ﻟﺘﻨﺎﻟﻪ ﺑﺮﻛﺘﻬﻢ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﻓﻲ اﻟﺒﻘﺎﻉ اﻟﺸﺮﻳﻔﺔ.
Fasal: “Dianjurkan untuk mengubur di pemakaman yang banyak orang-orang saleh dan syuhada, agar dapat berkah mereka. Demikian halnya tempat-tempat yang mulia” (Syekh Ibnu Qudamah, Al-Mughni 2/380)
Oleh: Ust. Makruf Khozin (Direktur Aswaja NU Center PWNU Jatim)