Tiga Lelucon Ziarah Kubur, Gus Dur: Orang Mati Tak Mungkin Menipu
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) semasa hidupnya dikenal senang melakukan ziarah kubur. Ternyata hobi Gus Dur berziarah ke makam ulama atau pun leluhur karena memiliki maksud.
"Saya nggak percaya sama yang masih hidup. Kalau yang sudah mati 'kan nggak punya kepentingan apa-apa lagi," kata Gus Dur, suatu ketika beralasan soal kegemarannya itu.
Pernyataan serupa juga pernah dilontarkan mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. "Gus Dur bilang, sowan orang mati lebih baik, karena tidak mungkin menipu, beda sama yang masih hidup," kata Lukman saat acara Haul ke-7 wafatnya Gus Dur.
Berikut Tiga Lelucon terkait ziarah kubur.
Ziarah ke Pemakaman
Seorang ibu dan anak perempuannya mengunjungi makam keluarga yang dikasihi, ketika dalam perjalanan kembali ke mobil, gadis kecil itu menghentikan ibunya.
Dia berkata, "Mama, apakah di sini mereka mengubur 3 orang di kuburan yang sama?"
"Tentu saja tidak, sayang." ibunya menjawab, "Mengapa kamu menanyakan pertanyaan seperti itu?"
"Nisan di belakang sana berkata 'Di sini ada Amrin, seorang hakim, dan seorang yang jujur.'"
Bunga Mawar di Kuburan
Amrin Pembolos, tokoh humor kita bertutur:
Tak lama sesudah Ayah kami meninggal, kakak perempuanku membawa Grethe, anak laki-lakinya yang berumur 5 tahun, sama-sama berziarah ke kuburan, sambil lalu juga membawa sebuah krans besar bunga mawar yang dipetik dari kebun bunga rumahnya sendiri. Ia dengan khidmat meletakkan krans mawar itu di atas nisan almarhum ayah tercinta. Pada saat ini Grethe memperhatikan di kedua sisi kuburan Kakek tak terdapat bunga apa pun.
"Mami," katanya dengan tiba-tiba, "bolehkah kita memberi dan membagikan sebagian bunga mawar kita kepada teman sekamar Kakek?"
Sejak itu, baik "Glorens" maupun "Robert" juga mendapat bagian bunga mawar.
Langkahi Dulu Mayatku
Alkisah seorang suami ditinggal pergi oleh istrinya. Padahal pernikahan mereka baru berjalan kurang dari 3 tahun. Tetapi sang istri telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.
Suatu hari di tengah keputusasaan si suami pergi mengunjungi makam istrinya. Namun bukan seperti yang biasa peziarah-peziarah lakukan, yaitu menabur bunga atau menangis di depan batu nisan yang meninggal. Tetapi yang dilakukan sang suami sungguh sangat tidak masuk akal dan boleh dibilang aneh.
Para peziarah yang melihat hal itu bertanya-tanya. Salah seorang dari mereka bertanya pada si suami setelah si suami selesai melakukan perbuatan tersebut.
Peziarah : "Loh pak, tadi sedang apa toh??"
Suami : "Saya sedang melihat makam istri saya...".
Peziarah : "Tapi yang saya lihat kok Anda bawa bunga buat ditabur??
Suami : (dengan nada bicara yang mulai meninggi) "Saya ke sini bukan urusan Anda. Ngapain nanya-nanya?"
Peziarah : (mulai bete juga ceritanya) "Tapi apa yang Anda lakukan tadi itu sangat tidak masuk akal. Untuk apa Anda melompati makam istri Anda? Apa Anda tidak sayang sama istri Anda???"
Akhirnya si suami dengan berderai air mata, mulai berkata terisak-isak.
Suami : "Saya sebenarnya sayang sama dia. Sayaaaaaaaannnggg bener..., uuhhmmm. Tetapi semasa hidup istri saya pernah berkata kepada saya, "Langkahi dulu mayatku kalau mau menikah lagi..!!!"