Tiga Lelucon Presiden, Demokrasi Rusia dan Amerika Serikat
Pengantar Redaksi
Presiden Joko Widodo menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memajukan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM), baik pada level kawasan maupun global. Salah satu wujud konkretnya adalah penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF) yang diselenggarakan untuk tahun ke-14, pada Kamis 9 Desember 2021.
Presiden Joko Widodo berbicara pada Summit for Democracy 2021 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Kamis 9 Desember 2021 malam secara daring. Di sebarang sana, tampak Presiden AS Joe Biden menyimak pidato Presiden ke-7 Indonesia tersebut.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, tercatat sebagai Presiden tertua AS dengan umur 78 tahun saat dilantik 2021. Joe Biden memenangi Pemilihan Presiden Amerika Serikat atas petahana Donald Trump. Biden mengumpulkan 290 suara elektoral, jauh di atas Trump dengan perolehan 214 suara elektoral.
Joseph Robinette Biden, Jr atau Joe Biden, lahir di Scranton, Pennsylvania, 20 November 1942. Dalam karier politiknya, Joe Biden memulainya saat Presiden Richard Nixon berkuasa di Amerika Serikat. Pada saat itu, Joe Biden mencatatkan dirinya sebagai senator termuda kelima dalam sejarah Amerika. Pada Pemilihan Presiden AS tahun 1988 dan 2008, dia pernah mencalonkan diri sebagai capres. Namun di kedua masa itu Biden mengundurkan diri.
Pada Pemilihan Presiden AS tahun 2008, Biden merupakan pesaing Barack Obama. Setelah mundur dari pemilihan tersebut, Barack Obama yang memenangi Pemilihan Presiden, merangkulnya untuk menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat. Tak hanya satu periode, Biden menjadi Wakil Presiden pendamping Barack Obama di periode berikutnya.
Joe Biden memiliki catatan: Wakil Presiden non-petahana kedua yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, setelah Richard Nixon pada 1968.
Nah, sekarang kita nikmati tiga lelucong tentang presiden.
Demokrasi Rusia dan Amerika
Igor yang Rusia dan Jimmy yang Amerika suatu hari saling ngecap soal kebebasan berpendapat dan demokrasi di negara masing-masing.
Jimmy : "Kalau kita berdiri di halaman Gedung Putih dan berteriak, Bush brengsek! Bush sialan! Bush anjing buduk!, maka kita bebas2 saja nggak bakalan ditangkap."
Si Igor nggak mau kalah.
Igor : "Kalau kita berdiri di depan istana Kremlin atau Lapangan Merah dan berteriak, Bush brengsek! Bush sialan Bush anjing buduk!, juga nggak bakalan diapa-apain!"
Arti Demokrasi
Amrin bertanya kepada ayahnya tentang arti dari Demokrasi. Sang ayah kemudian menjelaskan bahwa Demokrasi itu bisa diibaratkan dalam Rumah Tangga. Ayah bertindak sebagai kaum Kapitalis yg mencari nafkah, Ibu sebagai Pemerintah yang mengelola hasil, Amrin sebagai rakyat, adiknya sebagai masa Depan yang perlu diperhatikkan dan pembantu sebagai pekerja.
Suatu ketika Amrin pulang ke rumah dan mendapati adiknya sedang buang air besar di lantai. Dilihatnya ibunya sedang tidur lelap. Amrin kemudian ke kamar pembantunya untuk minta tolong. Tetapi ternyata, ia mendapati Ayahnya sedang tidur bersama pembantunya itu.
Amrin lalu mengatakan kepada Sang Ayah:
"Pak! sekarang saya sudah tahu arti Demokrasi, yaitu kaum Kapitalis "menekan" para pekerja, pemerintah tertidur lelap, rakyat tidak berani membangunkan, hanya bisa melihat masa depan yang penuh dengan kekotoran..."
Presiden Amerika
Amrin Pembolos mempunyai teman seorang Amerika. Suatu saat keduanya ngobrol-ngobrol seputar Pemilu dan politik. Seperti semua karakter asing dan Amerika, teman Amrin yang satu ini pun membanggakan implementasi Demokrasi di negrinya, di Amrik sono.
Orang Amrik bilang: "Negara saya, Amerika, adalah negara paling demokrasi di dunia. Semua orang boleh saling mengkritik, bahkan orang bisa dengan bebas mencaci 'Fuck you - American President'"
Amrin jawab begini: "Di negara saya, Indonesia, orang juga bebas untuk mengatakan 'Fuck you - American President'"