Tiga Lelucon Perang Dunia II, Dipeluk Gadis Prancis
Perang Dunia II mempunyai jejak tersendiri dalam perjalanan sejarah umat manusia. Tentang kekejaman, tentang kemanusiaan yang tercederai, tentang bom atom dan peran para pemikir yang bertindak sadis.
Di tengah suasana suram seperti itu, ada anekdot yang bisa kita nikmati hingga kini. Dengan humor dan lelucon, merupakan jalan lain agar kita tetap waras dan menjaga akal sehat. Seraya tetap merasa diri sebagai manusia.
Kisah Perang Dunia II
Seorang pensiunan tentara menuturkan sebuah cerita yang menarik kepada rekannya.
Pada musim panas tahun 1944 saat Inggris mengalami serangan udara, sebuah apartemen sewaan yang ditinggali oleh neneknya terkena sasaran bom. Asap berangsur-angsur mengepul habis, namun ia tak menemukan tanda-tanda neneknya.
Korps ambulans tiba-tiba mendengar suara tawa yang keluar dari arah gundukan reruntuhan. Sejenak kemudian, di sisa-sisa runtuhan bata dan genting di sebuah toilet tim penolong menggali dan di situ ada seorang nenek tua yang tak mengalami luka sedikit pun dan sedang tertawa terbahak-bahak. Saat ditanya ada kejadian apa yang begitu menarik, sang Nenek menjawab:
"Begitu saya kentut pertama kali di atas kloset, rumah ini tiba-tiba runtuh. Aneh sekali, hihihi..."
Dipeluk Gadis Perancis
Tentara Inggris yang baru berhasil memukul mundur serdadu Jerman dan masuk ke Prancis, di Paris, telah memperoleh sambutan dari para warga kota yang berjajar di kedua tepi jalan, dan sekali-sekali juga ada gadis yang keluar dari kerumunan orang dengan terharu memeluk atau mencium mereka.
Tayor, seorang sersan yang berjalan di baris depan pasukan dipeluk lama sekali oleh seorang gadis Prancis. Sesudahnya atasannya mengkritiknya.
"Tayor, masakan kamu sedikitpun tak merasa malu berpeluk-pelukan dengan gadis itu di depan sedemikian banyak orang? Sebagai prajurit, mengapa kamu tidak mencegahnya?"
"Pak Kapten Senior, coba jelasnya aku ini sebaiknya bagaimana? Bapak kan tahu aku sepatah kata pun tak tahu bahasa Prancis." Jawab Tayor dengan muka kesal karena merasa dirinya dipersalahkan.
Tidak Merasa Pintar
Pada suatu hari, Abraham Lincoln dan putra sulungnya Robert keluar dengan menumpang kereta kuda, saat jalan sampai di mulut jalan, jalanan macet dikerumuni pasukan yang sedang lewat di situ. Lincoln membuka pintu kereta dan melangkahkan sebuah kakinya turun dari kereta, lalu menanya seorang orang kampung yang kebetulan berdiri di dekatnya: "Ini apa?"
Maksud Lincoln ialah pasukan ini pasukan apa. Melihat dia tidak mengenalnya, orang kampung itu segera menjawab: "Pasukan Republik Federasi. Aduh, ini pun kamu tak tahu, kamu benar-benar adalah seorang yang sangat bodoh."
Lincoln mengucapkan "terima kasih", ia menutup pintu dan naik kembali ke keretanya, lalu dengan serius berkata kepada putranya: "Ada orang berkata dengan jujur di hadapan kita, ini adalah suatu kebahagiaan. Aku benar-benar adalah seorang yang sangat bodoh."
Lincoln meskipun dimaki-maki oleh orang, tetapi supaya di hadapan putranya tidak menunjukkan kecanggungannya, ia coba berusaha menghindarkan keadaan yang terjepit itu dengan cara mengolok-ngolok dirinya.
Dari Lelucon ke Fakta Sejarah
Veteran Perang Dunia II bertemu kekasihnya usai 75 tahun berpisah. Pasangan kekasih ini tidak bertemu sejak 1944.
Veteran Perang Dunia II asal Amerika Serikat akhirnya bertemu kembali dengan kekasihnya dari Prancis setelah terpisah 75 tahun. Kembali ke tahun 1944, di mana tentara muda Amerika berusia 24, KT Robbins, ditugaskan ke Prancis.
Di sana Robbins jatuh cinta kepada perempuan Prancis berusia 18 tahun bernama Jeannine Pierson. Namun sayang, Robbins dikirim untuk bertempur ke Front Timur dan kembali ke Amerika Serikat.
Menurut laporan Huffington Post, 14 Juni 2019, Robbins dan Jeannine hilang kontak selama 75 tahun namun masih memendam rasa satu sama lain. Robbins menyimpan foto Jeannine ketika meninggalkan Prancis dan tidak pernah terpikir bisa bertemu lagi.
Tak disangka, Robbins bertemu dengan Jeannine ketika ikut dalam segmen program televisi France 2, yang mengulas veteran Amerika untuk memperingati 75 tahun D-Day, hari operasi penyerangan sekutu ke Eropa.
Selama perekaman, Robbins menyebut Jeannine dan mengungkapkan ingin bertemu dengan Jeannine dan keluarganya kembali. Dia ingin mengatakan betapa berartinya perempuan itu bagi hidupnya, dan meyakini dia sudah meninggal.
Rupanya Jeannine masih hidup. Reporter memberi kejutan ketika Robbins ke Prancis dan akhirnya dipertemukan kembali dengan Jeannine.
Reuni keduanya mengembirakan sekaligus mengharukan. Setelah mengucap perpisahan untuk meninggalkan Prancis, Robbins berjanji untuk bertemu dengannya lagi.
"Jeannine, aku cinta kamu," kata veteran Perang Dunia II itu kepada kekasihnya saat reuni.
Advertisement