Tiga Kunci Membahagiakan Istri, Kisah Pengacara dan Petani Tua
Dalam kehidupan sehari-hari, sejumlah hal sepele kerap kita jumpai. Hal-hal yang sepele, ternyata memiliki nilai yang cukup berarti. Tentu, kita bisa memetik hikmah agar bahagia dengan ketawa.
Itulah lelucon, yang bisa saja hadir di depan kita. Tanpa sengaja. Tanpa direkayasa, terjadi dalam keseharian kita. Yang penting bahagia, kita nikhati saja humor ini.
Kisah Seorang Pengacara dan Petani Tua
Seorang pengacara pergi berburu burung tekukur. Dia menembak dan menjatuhkan seekor burung, tetapi jatuh ke sebuah peternakan yang dikelilingi pagar. Ketika pengacara memanjat pagar, seorang pria tua bertanya apa yang dia lakukan.
Pengacara menjawab, "Saya menembak burung dan jatuh di sini, saya ingin mengambilnya."
Jawab petani tua, "Ini adalah properti saya, dan anda tidak boleh masuk ke sini."
Pengacara itu marah sambil mengatakan, "Saya salah satu yang pengacara terbaik di Indonesia dan, jika anda tidak membiarkan saya mendapatkan burung itu, saya akan menuntut anda dan mengambil segala sesuatu milik anda!"
Petani tua itu tersenyum dan berkata, "Tampaknya, anda tidak tahu bagaimana kita melakukan hal-hal di desa ini. Kami menyelesaikan perselisihan kecil seperti ini dengan peraturan tiga jurus."
Pengacara bertanya, "Apa itu peraturan tiga jurus?"
Petani menjawab. "Begini, pertama saya menendang anda tiga kali dan kemudian anda menendang saya tiga kali, dan seterusnya, bolak-balik, sampai seseorang menyerah."
Pengacara itu cepat berpikir tentang kontes yang diusulkan dan memutuskan bahwa ia bisa dengan mudah memenangkan kontes ini melawan petani tua. Dia setuju untuk mematuhi adat setempat.
Petani tua itu perlahan-lahan mendekat dan berjalan ke pengacara itu. Tendangan pertama yang sangat keras dengan ujung sepatu bot yang berat ke pangkal paha pengacara itu sampai meringkuk kesakitan. Tendangan kedua membuat hidung pria itu berdarah-darah. Pengacara menahan perutnya ketika tendangan ketiga petani teat di ulu hati hampir menyebabkan dia untuk menyerah.
Sambil kesakitan, pengacara itu kemudian mengumpulkan tenaganya kembali dan berusaha untuk berdiri dan berkata, "Oke, Pak Tua, sekarang giliran saya!"
Petani tua itu tersenyum dan berkata, "Sekarang, saya menyerah. Anda dapat membawa burung itu."
Inovasi Rambu-rambu Lingkungan RT
Di sebuah jalan kampung yang padat, demi keselamatan, pak RT memasang rambu peringatan:
"AWAS PELAN-PELAN, BANYAK PENYEBERANG JALAN..!!!"
Tetapi pengendara tetap saja ngebut jalannya. Karena rambu tersebut tidak dipatuhi pengendara, maka pak RT membuat rambu yang lain lagi:
"AWAS PELAN-PELAN, BANYAK ANAK-ANAK..!!!"
Ternyata rambu itupun tak diindahkan juga. Namun pak RT gak kurang akal, dipasang rambu baru dengan tulisan:
"AWAS PELAN-PELAN, BANYAK PEREMPUAN MANDI.!!!"
Dan ternyata... Sejak rambu itu dipasang, tidak ada lagi yang ngebut di jalan tersebut. Rata-rata melaju dengan perlahan sambil tengok kiri-kanan...
Tiga Kunci Membahagiakan Istri
Saudara-saudaraku yang berbahagia... Kalau ingin membahagiakan istri, kuncinya ada tiga:
Kunci rumah, kunci mobil, dan kunci brankas...
Saudara-saudaraku...! Demikian kunci kebahagiaan yang singkat dan padat ini.
Indahnya Berbagi.