Nilai Ekspor Turun, Ini Tiga Komoditas Utama di Jatim
Nilai ekspor di Jawa Timur pada November 2018 telah mengalami penurunan sebesar 21,11 persen dibanding bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan kondisi prekonomian yang sedang lesu.
Tentu saja, hal tersebut juga berpengaruh pada turunnya nilai ekspor tiga komoditas utama dengan nilai tertinggi di Jawa Timur.Tiga komoditas itu adalah perhiasan atau permata, barang dari kayu, barang lemak dan minyak hewani atau nabati.
Ketiga barang yang termasuk dalam golongan barang HS 2 digit ini menjadi komoditas utama Jawa Timur dengan nilai transaksi sebesar 142,20 juta dolar AS. Namun, nilai tersebut turun sebesar 68,61 persen dibandingkan dengan transaksi bulan sebelumnya yang mencapai 453,03 juta dolar AS.
“Perhiasan atau permata ini telah menjadi ekspor komoditas utama yang telah berkontribusi sebesar 9,46 pada total ekspor non migas di Jawa Timur. Golongan komoditas ini paling banyak diekspor ke Jepang dengan nilai sebesar 53,23 juta dolar AS,” ucap Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jawa Timur, Satriyo Wibowo ketika jumpa media pada Senin, 17 Desember 2018 di kantor BPS Jawa Timur.
Selain perhiasan atau permata, pada peringkat kedua terdapat barang dari kayu yang menyumbang nilai ekspor sebesar 122,41 juta dolar AS, dan pada bulan ini mengalami penurunan sebanyak 12,58 persen dibandingkan bulan Oktober 2018 yang mencapai 140,03 juta dolar AS.
"Kelompok barang ini telah memberikan sumbangsih sebanyak 8,14 persen, dari total ekspor non migas Jawa Timur, terutama yang dikirim ke Jepang dengan nilai mencapai 25,62 juta dolar AS," ujar Satriyo.
Sedangkan untuk peringkat ketiga yakni barang lemak dan minyak hewan atau nabati, nilai ekspornya sebesar 109,04 dolar AS, turun menjadi 8,13 persen dibanding tahun sebelumnya yang nilainya mencapai 118,69 juta dolar AS.
“Barang dengan golongan ini, ekspor utamanya ke Tiongkok dengan nilai 37,25 juta dolar AS dari total ekspor nonmigas bulan ini," pungkasnya. (amm)