Tiga Kombinasi Obat Covid-19 Unair Sudah Dapatkan Hak Paten
Selain melakukan penelitian vaksin merah putih Covid-19, Universitas Airlangga (Unair) juga melakukan penelitian obat Covid-19 kombinasi senyawa.
Dalam acara dies natalis ke-66 Unair, Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih mengungkapkan, tiga kombinasi obat Covid-19 ini sudah dipatenkan dan sudah dibuktikan efektivitasnya dalam uji invitro.
Tiga kombinasi obat tersebut adalah Lopinavir/Ritonavir (Aluvia) dan Doxycycline (Doxicor), Lopinavir/Ritonavir (Aluvia) dan Azithromycin (zithromax), Hydroxycloroquein (Hyloquin) dan Azithromycin (zithromax).
"Obat kombinasi ini bisa digunakan sebagai langkah pencegahan bagi mereka yang OTG (orang tanpa gejala), bergejala ringan ataupun sedang. Pencegahan agar gejala tidak menjadi berat. Sebab bila gejala memberat akan sangat sulit penanganannya," ujar Nasih kepada awak media.
Dengan adanya tiga kombinasi obat ini, Nasih berharap dapat membantu para dokter untuk menangani pasien Covid-19. Terutama untuk memperkecil angka kematian akibat Covid-19.
"Pak Presiden mengeluhkan tentang angka kematian akibat Covid-19. Kombinasi obat ini diharapkan memperbaiki kondisi OTG, bergejala ringan ataupun sedang agar tidak bergejala berat," katanya.
Nasih menambahkan, selain tiga kombinasi itu, Unair juga menemukan satu senyawa baru yang berhasil lolos uji klinis. Senyawa itu diberi nama 'Unair 3'.
Saat ini, pihaknya menggandeng Kimia Farma untuk mengembangkan senyawa tersebut.
"Kerjasama dengan Kimia Farma sebagai penyedia bahan uji klinis, sebab kalau tidak ada bahan juga tidak bisa uji klinis. Dengan Kimia Farma juga ada kerahasiaan karena menyangkut formula dan hak paten," kata Nasih.