Tiga Kesejahteraan dalam Doa Saputjagat, Ini Penjelasan Ulama
Setiap Muslim berpengharapan mendapat kebaikan di dunia dan akhirat. Masyarakat Muslim di Jawa mengenal doa yang diajarkan pada ulama dengan Doa Sapujagat: di dalamnya terkandung maksud memohon kesejahteraan dan kebaikan di dunia dan di akhirat.
Kiai Husein Muhammad menyampaikan penjelasan tentang doa Sapujagat, yang tak lepas dibaca dalam setiap doa kaum Muslimin. Berikut pemaknaan ulama pesantren ini:
Salah satu doa yang paling sering dan paling mudah dibaca seorang Muslim adalah :
Rabbana Atina fi al Dunya Hasanah wa fi al-Akhirah Hasanah wa Qina 'Adzabannar
(Wahai Tuhan kami, anugerahi kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan jauhkan kami dari api neraka).
Makna Kesejahteraan dan Kebaikan
Doa ini dikenal sebagai doa "sapujagat", lengkap, singkat padat, mencakup semua yang dihajatkan manusia.
"Hasanah" secara literal berarti baik, kebaikan. Maka arti "fi al Dunya Hasanah" adalah kebaikan di dunia. Dalam elaborasinya atas kata ini para ahli tafsir mengatakan bahwa kebaikan di dunia adalah kesejahteraan dan kebahagiaan yang meliputi tiga dimensi. Yakni ruhani (mental dan spiritual), jasmani (tubuh, badan) dan sosial.
Kesejahteraan yang pertama antara lain meliputi kecerdasan intelektual, moral dan mental.
Kesejahteraan kedua antara lain : tubuh yang sehat, tidak cacat, tidak luka, kuat dan indah. Sementara kebaikan yang ketiga adalah kemampuan finansial (ekonomi) dan kehormatan diri.
Ahli tafsir terkemuka, Fakhr al-Din al Razi berpendapat bahwa kebaikan dunia adalah : hidup aman, anak-anak (generasi) yang saleh (berakhlak muliai), pasangan yang berakhlak mulia, rizki yang mencukupi dan aman dari kekerasan. (Baca : Al-Razi, Al-Tafsir al-Kabir I).
Ahli tafsir lain, Ibnu Katsir mengatakan bahwa doa tersebut mengandung semua tindakan yang membawa kebaikan dan terhindar dari semua keburukan. Kebaikan di dunia meliputi : tubuh yang sehat, tidak berpenyakit ('afiah), tempat tinggal yang lapang, pasangan yang menarik, rizki yang cukup, ilmu yang bermanfaat, amal saleh (kerja-kerja yang baik), kendaraan yang nyaman dan kehormatan diri yang terjaga. Sementara kebaikan di akhirat adalah kebahagiaan dan surga. (Lihat; Tafsir al Qur'an al-'Azhim).
Catatan KH Husein Muhammad, ditulis di Jambi, menjelang pulang, 08-09-2014 ditampilkan kembali untuk publik.