Tiga Kepala Daerah Surabaya Raya Komitmen Bersama Lawan Covid
Tiga kepala daerah di wilayah Surabaya Raya, yakni Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Gresik Sambari Halim Rudianto, dan Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin melakukan penandatanganan pakta integritas dan komitmen bersama dalam menghadapi masa transisi the new normal life dalam rangka penanganan Covid-19.
Penandatanganan itu dilakukan bersama dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansah, Pangkoarmada 2 Laksamana Muda TNI Heru Kusmanto, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis 11 Juni 2020 pagi.
Dalam komitmen bersama itu, ketiga kepala daerah sepakat untuk melaksanakan pencegahan dan penggulangan dampak wabah Covid-19 dengan mengerahkan ketersediaan sumber daya personil, materil, prosedur, dan anggaran yang dimiliki.
Selanjutnya, melaksanakan pemenuhan dan penegakan disiplin protocol kesehatan berkaitan dengna pencegahan Covid-19.
Ketiga melaksanakan test, tracing, dan treatmen penanggulangan Covid-19. Keempat, melakukan penegakan hokum terhadap pelanggaran atas ketentuan peraturan perundang-undangan dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19 sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Kelima, saling bekerja sama, berkoordinasi, dan dengan seluruh pemangku kepentingan, terkait pencegahan dan penanggulangan Covid-19.
“Perbup Perwali menjadi referensi bagaimana tatanan normal yang baru disiapkan berbagai protokol yang sudah disampaikan. Mohon berikutnya karena bagian komitmen bersama, kita tidak akan melakukan sesuatu yang akhirnya berdampak layanan yang tidak maksimal, maka layanan kita maksimalkan baik dari sisi testing, tracing, treatmen maupun intervensinya. Ini komitmen bersama untuk memperbaiki sistem pelayanan kita bersama,” ungkap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menyampaikan, bahwa komitmen ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dalam memerangi penyebaran Covid-19 yang telah memakan banyak korban jiwa. Namun, karena ketiga kepala daerah sudah sepakat lepas dari PSBB di tengah angka penyebaran kasus yang masih tinggi, ia berharap ada upaya lebih dan niat dari pemerintah daerah untuk menjalankan upaya pencegahan.
Hal itu seperti halnya dikatakan oleh Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansah yang sebelumnya dengan tegas menyampaikan bahwa upaya pemerintah daerah setengah hati dalam menerapkan PSBB, yang menyebabkan terjadinya peningkatan yang tinggi.
Sementara itu, Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin menyampaikan, dengan poin yang sudah disepakati bersama pemerintah dapat melakukan upaya yang lebih baik. Utamanya dalam penerapan aturan dalam Peraturan Bupati maupun Peraturan Walikota yang menjadi acuan penindakan.
“Jadi acuannya ada di Perbup dan Perwali, apa yang harus kita lakukan dan tindakan apa yang harus kita utamakan dan lainnya. Mudah-mudahan setelah PSBB ketiga kemudian hari ini menuju transisi new normal mudah-mudahan jadi kebijakan tepat dan didukung masyarakat, sehingga bisa meneyelesaikan pandemi dan masih bisa menjaga ekonomi berjalan baik,” kata pria yang akrab disapa Cak Nur.
Dia mengatakan, pemerintah akan lebih serius untuk melakukan upaya pencegahan karena dengan lepasnya PSBB bukan berarti sudah bebas dari ancaman Covid-19. Sehingga, ia mengimbau seluruh masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam aktifitas apapun.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surabaya, Eddy Cristijanto menyampaikan, berakhirnya PSBB merupakan wujud keseriusan Pemkot Surabaya dalam rangka menyeimbangkan kesehatan dengan sector ekonomi yang menjadi dampak adanya wabah ini.
Karena itu, lanjutnya, Pemkot telah mengeluarkan Perwali dan Surat Edaran kepada seluruh sektor dalam penerapan protokol kesehatan.
“Dengan berakhirnya PSBB bukan berarti ada kelonggaran, justru Pemkot akan memperketat dan melakukan tindakan tergas kepada pelanggar Perwali. Untuk kepentingan tidak penting kita minta untuk stay at home dan tetpakan protocol kesehatan yang sudah dicanangkan dalam Perwali,” kata Eddy.
Sementara itu, Bupati Gresik, Sambari Halim Rudianto berharap, upaya yang dilakukan dapat berjalan lancer dan dengan cepat masalah Covdi-19 dapat segera usai.