Tiga Kelompok Rentan Terpapar Radikalisme, Ini Langkah 34 FKPT
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan, (1) perempuan berperan penting dalam pembinaan keluarga.
Sementara itu, (2) anak dan (3) remaja merupakan generasi penerus penggerak pembangunan bangsa dan negara, termasuk pembangunan ekonomi.
"Oleh karena itu, tidak dapat dibayangkan jika ketiga kelompok rentan tersebut dalam jumlah besar terpapar paham radikal terorisme, bahkan sampai melakukan tindakan pidana terorisme," ungkapnya.
Penegasan itu disampaikan Rycko Amelza Dahniel dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XI di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, (20-22 Februari 2024).
Selain di Hotel Bidakara, sebagian peserta lain mengikuti secara zoom meeting di Hotel Royal Kuningan.
Fakta dan Kasus Terorisme
Rycko menyatakan, sudah banyak terjadi kasus-kasus yang melibatkan perempuan dan anak dalam aksi-aksi terorisme di Tanah Air. Salah satunya kasus bom bunuh diri perempuan bawa anak di gereja-gereja wilayah Surabaya, Jawa Timur pada 2018.
Menurutnya, kasus itu memberikan dampak buruk bagi keamanan dan ketertiban masyarakat yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI memastikan melindungi perempuan, nak dan remaja dari ancaman terorisme.
Rycko Amelza Dahniel menyebutkan, berdasarkan temuan BNPT yang dituangkan dalam IKHub BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism Outlook 2023, terdapat tiga kelompok rentan proses radikalisasi. Yaitu perempuan, remaja dan anak.
"Ketiga kelompok rentan tersebut adalah generasi penerus bangsa," ucap Rycko.
Temuan tersebut juga sejalan dengan hasil penelitian Setara Institute pada 2023, yakni terjadi peningkatan kategori intoleran aktif dan terpapar di kalangan siswa SMA.
Bila tidak dilindungi dari proses radikalisasi, kelompok rentan yang merupakan bagian dari penerus bangsa ini dikhawatirkan terpapar paham radikal.
Hal itu dinilai menghambat tujuan Indonesia Emas 2045. Karena itu, penting untuk dilindungi dari radikalisasi.
Pada rakernas dengan tema yang diusung 'Lindungi Perempuan, Anak dan Remaja dari Ideologi Radikal Terorisme untuk mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan'.
Kegiatan juga menghadirkan sebagai pembicara kunci Plt Menko Polhukam Muhammad Tito Karnavian dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas.
Advertisement