Tiga Kecamatan di Banyuwangi Rawan Banjir dan Banjir Bandang
Hasil kajian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, sejumlah Kecamatan di wilayah Kabupatan Banyuwangi menjadi kawasan rawan banjir. Karena Kecamatan tersebut memiliki aliran sungai yang hulunya berada di kawasan pegunungan Ijen.
“Lokasi yang kemungkinan terjadi banjir dan banjir bandang besar itu ada di Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro dan Banyuwangi,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Banyuwangi, Eka Muharam, Selasa, 2 Februari 2021.
Faktor-faktor yang menyebabkan wilayah-wilayah itu rawan bencana banjir adalah di wilayah hulu sungai tersebut banyak terjadi alih fungsi lahan, kebakaran hutan dan lahan. Sehingga jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi sungai berpotensi membawa material yang dapat menimbulkan banjir atau bahkan banjir bandang.
“Terutama yang kami perkirakan potensi kerawanannya tinggi itu ada di Kecamatan Banyuwangi. Ini hasil analisis kajian yang dilakukan Tim BPBD dengan instansi yang terkait,” tegas Eka Muharam.
Eka Muharam menjelaskan, banjir seperti yang terjadi di Desa Sidodadi dan sebelumnya juga terjadi di wilayah Desa Alasbuluh sebenarnya merupakan warning bahwa potensi banjir itu juga kemungkinan akan terjadi di Kecamatan Kota Banyuwangi.
“Apabila hujan terjadi dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama, potensi itu ada. Ini bukan untuk menakut-nakuti tapi perlu untuk diwaspadai,” tegasnya.
Bahkan menurut Eka Muharam, peristiwa banjir yang terjadi di kota Banjarmasin, Kalimantan selatan bukan tidak mungkin terjadi di Banyuwangi. Hanya saja Banyuwangi diuntungkan dengan karakteristik wilayah yang memiliki tingkat kemiringan yang cukup tinggi. Sehingga jika air laut tidak pasang mungkin akan segera surut.
“Tetapi genangan air bisa lebih dari satu meter atau mungkin bisa sampai dua meter. Itu hasil kajian kami. Perlu diwaspadai terutama di Kecamatan Banyuwangi,” tegasnya.
Eka Muharam menambahkan, di wilayah Kecamatan Banyuwangi, drainase banyak yang sudah tidak normal. Saluran tersier juga banyak yang tidak normal terutama yang ada di kawasan muara di wilayah Kecamatan Banyuwangi.
“Itu bisa menjadi pemicu tingginya kerawanan dan bisa menimbulkan bahaya yang cukup tinggi dari ancaman kondisi lingkungan kemudian juga dengan curah hujan yang tinggi,” pungkasnya.