Tiga Inspirasi Gus Dur, Pelajaran bagi Anak Bangsa
KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Cucu Hadlratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari ini multi talenta. Pemikiran dan gerak langkahnya mengagetkan.
"Namun, semua itu menjadi inspirasi sanak bangsa. Gus Dur lepas dari sekat primordial sehingga pemikiran dan gerakannya kosmopolit-universal yang sering Tidak bisa dipahami banyak orang," tutur Dr Jamal Ma'mur Asmani, Dosen yang tinggal di Pati, Jawa Tengah.
Menurutnya, inspirasi Gus Dur ada dalam banyak aspek. Di antaranya:
1. Pembaca Ulung
Tidak Ada yang memungkiri bahwa Gus Dur adalah pembaca ulung (strong reader). Khazanah keilmuan Pesantren dilahap habis, mulai Nahwu, Balaghah, Fiqh, Ushul Fiqh, Qawaid Fiqh, Tauhid, Adab, hingga Tasawuf. Gus Dur dikenal pakar Hikam, bahkan ada hikayat beliau hafal luar kepala karya Ibnu Athaillah As-Sakandari yang fenomenal ini.
Khazanah keilmuan luar Pesantren, misalnya yang Ada di Universitas baik Timur maupun Barat dilahap habis tanpa tersisa.
Kemampuan luar biasa Gus Dur dalam bahasa Arab dan Inggris menjadikannya mampu membaca khazanah keilmuan dalam kedua bahasa tersebut secara mendalam dan komparatif-analitis.
Memang, tidak ada rumus orang sukses sebagai cendekiawan, pembaharu, atau intelektual besar tanpa Punya kemampuan membaca yang ulung. Orang-orang besar lahir dari tradisi membaca yang ulung. Tiada waktu tersisa kecuali di sampingnya. Ada buku, kitab, jurnal, koran, majalah, dan lain-lain yang menambah ilmu, wawasan, dan perspektif.
2. Penulis Hebat
Gus Dur tidak hanya pembaca ulung, tapi juga sosok penulis hebat. Tulisan-tulisan menyebar di Kompas, Duta Masyarakat, Media Indonesia, Jurnal Prisma, dan lain-lain.
Gus Dur setiap saat bisa menghasilkan tulisan, baik dalam bentuk opini di media Masa, makalah diskusi dan seminar, serta tulisan serius di jurnal.
Saat-saat akhir hayatnya, wartawan sering menemui Gus Dur untuk merekam pandangan Gus Dur dan mentranskripnya menjadi tulisan bagus yang kaya teori, pengalaman dan terobosan segar dalam bidang ilmu dan sosial.
Karya Gus Dur sangat banyak dan sudah dibukukan sehingga pemikirannya selalu dikaji anak manusia sepanjang zaman.
Ingat pepatah;
ما حفظ فر وما كتب قر
Sesuatu yang hanya dihafal akan hilang, sedangkan sesuatu yang ditulis abadi
3. Aktivis Tulen
Lahir dan besar di Pesantren, jiwa aktivisme Gus Dur terinspirasi oleh gerak kakek dan Bapaknya yang merupakan aktivis sosial keagamaan papan atas.
Hadlratussyaikh KH M Hasyim Asy'ari dan KH Abdul Wahid Hasyim adalah dua sosok yang sangat mempengaruhi karakter, keilmuan dan aktivisme Gus Dur. Keduanya adalah tokoh puncak organisasi Nahdlatul Ulama dan Aktivis kebangsaan yang punya pengaruh luas di tengah masyarakat dan bangsa lintas sektoral.
Gus Dur mewarisi darah aktivisme dari Kakek dan Ayahnya yang luar biasa. Darah aktivisme ini menjadikan Gus Dur sosok yang fleksibel bergaul dengan semua orang, baik seagama atau tidak seagama tanpa canggung. Mobilitas Gus Dur tidak hanya dalam organisasi kaum sarungan, tapi melintas batas ke organisasi orang-orang modern, seniman, budayawan, tokoh demokrasi, dan tokoh humanisme dunia.
Tiga inspirasi Gus Dur di atas menjadi ibrah anak bangsa agar berani berpikir besar, bermimpi besar, dan bertindak besar.
Ingat Syair yang sering disampaikan Gus Dur:
ولدتك امك يابن ادم باكيا - والناس حولك يضحكون سرورا
فاعمل لنفسك أن تكون إذا بكوا - في يوم موتك ضاحكا مسرورا
Berprestasilah setinggi mungkin agar saat hari kematianmu, orang-orang menangis sedih, namun kamu tertawa bahagia. Hal ini sebagai pembalasan seimbang saat orang-orang tertawa bahagia saat kelahiranmu, sedangkan kamu menangis.
والله اعلم بالصواب
IPMAFA, Kamis, 19 Desember 2019