Tiga Humor Tragedi: Dari Kentut si Cantik hingga Upacara Ternoda
Tragedi dalam pertandingan sepak bola mencatat kengerian, sebagaimana kasus di Lapangan Sepak bola Kanjuruhan Malang. Sontak menyita perhatian dunia karena jumlah korbannya, melebihi angka 120 jiwa.
Padahal, tragedi juga bisa terjadi pada diri seseorang. Ya, seorang saja. "Oh, tidak hanya itu," kata seorang teman.
Tragedi juga terjadi dalam imajinasi. Seperti "Tragedi Buah Apel" sebagaimana lagu yagn dilantunkan Anita Sarawak di masa lalu.
Ah, tragedi kemanusiaan memang tak bisa dilupakan begitu saja. Tapi, ini ada kisah lain dari kasus tragedi yang terasa sangat mengejutkan: bikin tersenyum kita.
1. Tragedi Kentut Perempuan Cantik
Waktu lagi nongkrong di Starbuck, seorang perempuan cantik tiba-tiba sudah tidak tahan ingin kentut.
Waktu itu suara musiknya sangat keras, dan dia kentutin sesuai beat musiknya. Setelah beberapa lagu, dia merasa enakan dan menghabiskan Latte-nya.
Ketika dia berdiri, dia heran karena banyak mata memandanginya. Tiba-tiba dia ingat, dia tadi dengerin musik nya pake headset.
2. Tragedi di Taman Safari
Mohon untuk menyebarluaskan ke teman dan orang terdekat Anda. Supaya lebih berhati-hati bila berkunjung ke Taman Safari Indonesia (TSI).
Di bawah ini adalah pengalaman kami yang tidak akan kami lupakan seumur hidup karena amat berbahaya dan menyeramkan ketika berada di TSI.
Hari Minggu (saat itu bertepatan dengan bulan puasa), kami berkunjung ke TSI dengan menggunakan mobil keluarga, 4 orang dewasa dan 2 anak kecil dengan tujuan refreshing, melihat binatang yang belum pernah kami lihat secara langsung dan dekat terutama yang besar dan liar atau berbahaya.
Belum lama kami berada di TSI, kira-kira 10 menit, mobil kami memasuki area binatang yang bukan binatang buas (kijang, banteng dll), tiba-tiba mobil kami mogok dan meski sudah mencoba untuk merestart beberapa kali, tetapi mesin sama sekali tidak bisa di hidupkan kembali.
Kami pikir mungkin cipratan air telah menyebabkan mobil kami mogok saat baru saja melewati genangan air seperti sungai kecil di TSI.
Meskipun ragu-ragu, karena tidak terlihat ada petugas TSI di dekat situ, akhirnya paman saya turun untuk membuka kap mesin.
Kami tidak membunyikan klakson karena takut mengganggu binatang di TSI. Kami pikir, area ini adalah area yang aman, bukan area binatang buas, jadi kami berusaha tenang menunggu di dalam mobil sambil ngobrol.
Namun tiba-tiba kami terkejut ketika melihat seekor singa yang entah dari mana datangnya sudah berada di belakang mobil kami dan berjalan ke arah depan mobil dimana paman kami berada.
Lalu... entah kenapa kami semua seperti terhipnotis melihat singa itu mendekati paman kami yang asyik mencari kerusakan mobil dan tidak tahu dengan kedatangan singa itu.
Kami benar-benar hanya terpaku melihat singa itu tanpa berusaha untuk memberitahu paman ada bahaya yang datang.
Bertepatan paman menutup kap mesin..... ketika itu pula singa sudah berada tepat dibelakang tubuh paman saya, sehingga tampak sangat jelas oleh kami dari dalam mobil bagaimana sangat dekatnya singa terhadap paman.
Saat singa itu berjalan mendekati paman saya, dan saat itu kami melihat bahwa paman saya sudah menyadari kehadiran bahaya, tapi dia pun hanya terpaku dan pasrah, kami melihat kengerian yang sedang berlangsung dengan terpaku....
Saat itu pula si singa itu langsung mencolek bahu paman saya seraya berkata, "Kagak usah takut ...gua lagi puasa .....kenapa mobilnya ....mogok ya....." !!!
3. Upacara Bendera yang Ternoda
Suatu hari, Amrin Pembolos mendapat kisah dari kawannya sewaktu kecil. Amrin pun mendengar dengan takzim:
Waktu itu gue masih anget-anget masuk sekolah SD, ceritanya pas hari Senin sebelum upacara bendera dimulai temen gue yang namanya Bonte (bocah baru nete) nama samaran) dia banyak bener jajan ciki (jajanan murah bagi anak-anak) karena tuh ciki ada hadiahnya (termasuk uang) berapa bungkus kale ciki yang dilahapnya.
Nah pas upacara dimulai baru efek samping overdosis makan ciki terasa... Perutnya udah mulai diguncang gempa sekaligus letusan kentut.
Letusan kentut pertama udah meletus tapi dia tetep mengelak. Kata temen gue yang dibelakangnya : "Te kamu buang misil ya?"
Bonte: "Kagak (ngelak bagai gak ada dosa) weee sembarang aja lu.."
Nah persoalan letusan kentut berlalu bagai kentut diterpa angin. Lalu pada saat komandan pasukan upacara udah mulai dateng ...jreng....jreng....disitulah petaka dimulai..
Komandan upacara : "Semua pasukan saya ambil alihh SSSSIIIIAAAAAPPP GERAKKKKK!!
Disambut meriah dengan BREKKKKKK....BROKKKKKK...
Ternyata oh ternyata si Bento berak dicelana .....tainya kuning kental mengalir lewat pahanya... temen-temen yang dibelakang pada jijik ngeliatin sampe ada yang mau muntah.. weeeeqz..
Akhirnya si Bento digelandang oleh kakak kelas ..pulang menuju habitat aslinya(rumah)..malu abis dia....
Amrin pembolos tetap setia mendengar kisah itu.
Advertisement