Tiga Humor Sufi: Diselamatkan Ikan, Bersembunyi dari Pencuri
Dalam khazanah sufi, humor merupakan pengantar untuk memahami suatu masalah dalam hidup. Terkadang terjadi sesuatu yang kontroversi dari alam logika. Bahkan, ada hal-hal yang musykil.
Tetapi justru dunia tasawuf kerap mengacak-acak alam pikiran kenormalan menjadi berpikir lebih serius dan akhirnya sampai pada dimensi keilahian.
Seperti tiga humor sufi berikut:
Diselamatkan Oleh Ikan
"Pada suatu waktu aku pernah sekarat," kata Nasruddin, "Kemudian ada ikan yang datang menyelamatkan hidupku."
"Bagaimana caranya? Tolong katakan padaku?" tanya pendengar penasaran.
"Aku sedang sekarat karena kelaparan. Ada sungai di dekatku. Aku menangkap ikan itu dan memakannya. Ikan itu menyelamatkan hidupku."
Berteduh di Bawah Pohon Kenari
Suatu hari yang panas, Nasruddin berteduh di bawah naungan pohon kenari. Setelah beberapa saat, ia mulai melihat labu besar yang tumbuh di tanaman yang merambat dan kenari kecil yang tumbuh di pohon megah.
"Kadang-kadang saya tidak bisa memahami jalan Allah!" Dia merenung, "Dia membiarkan kenari kecil tumbuh di begitu pohon yang besar dan labu pada tanaman merambat yang halus!"
Saat itu juga ada kenari yang jatuh tepat di kepala botak Nasruddin. Dia bangkit sekaligus mengangkat tangan dan wajahnya menghadap ke langit, mengatakan:
"Astaga! Maafkan saya mempertanyakan cara-Mu! Engkau maha bijaksana. Apa yang terjadi dengan saya sekarang, jika labu tumbuh di pohon!"
Bersembunyi dari Pencuri
Suatu malam seorang pencuri membobol rumah Nasruddin. Untung saja Nasruddin melihatnya. Karena takut, dengan cepat Nasruddin bersembunyi di dalam sebuah kotak besar yang terletak di sudut ruangan.
Si pencuri sedang mengaduk-aduk isi rumah Nasruddin mencari uang ataupun barang berharga yang dimiliki Nasruddin. Dia membuka lemari, laci-laci, kolong-kolong, dan lain-lain. la tapi tidak menemukan satu pun barang berharga.
Pencuri itu hampir saja menyerah dan memutuskan untuk keluar dari rumah Nasruddin. Tapi tiba-tiba matanya tertuju pada kotak besar yang terletak di sudut ruangan kamar Nasruddin. Dia sangat senang karena dia yakin dalam kotak itulah disimpan harta benda yang dia cari.
Walaupun kotak itu terkunci kuat dari dalam, tapi dengan kekuatan penuh, pencuri itu berhasil membuka kotak tersebut. Pencuri itu sangat kaget ketika melihat Nasruddin berada di dalam kotak itu. Pencuri itu sangat marah dan berkata, "Hei! Apa yang kau lakukan di dalam situ?"
"Aku bersembunyi darimu," jawab Nasruddin.
"Kenapa?"
"Aku malu, karena aku tak punya apapun yang dapat kuberikan padamu. Itulah alasan mengapa aku bersembunyi dalam kotak ini."