Tiga Humor di Balik Pinjol, Rentenir Kehilangan Tanda Terima
Pinjaman online (pinjol) ilegal yang merak di masyarakat ternyata telah diatasi masalahnya oleh pemerintah. Maraknya praktik pinjol ilegal, menurut pengamat ekonomi, disebabkan lemahnya regulasi baik dari sistem pengawasan hingga penegakan hukum terhadap perusahaan yang curang.
Di sisi lain, praktik itu juga dikarenakan kondisi ekonomi yang sulit akibat pandemi Covid-19 dan juga perilaku masyarakat digital yang konsumtif, kata pengamat sosial. Seorang pengguna pinjol ilegal menceritakan pengalamannya saat melakukan pinjaman, dari bunga yang tinggi hingga metode penagihan yang mengancam.
Sejauh ini, kepolisian telah mengungkap 15 kasus pinjaman online ilegal, dengan 45 tersangka di beberapa daerah dalam beberapa waktu terakhir.
Menkopolhukham, Mahfud MD menyatakan, tak usah dibayar bila ada masyarakat yang terlanjur dapat pinjaman online ilegal.
Ohoiii... ya, memang rezeki bagia rakyat kecil yang berhasil memanfaatkan sarana digital dalam berutang. Tapi, lebih dari itu, ihwal utang-piutang ternyata ada yang mengundang rasa humor di masyarakat. Ini contohnya:
1. Rentenir Kehilangan Tanda Terima
Seorang rentenir meminta nasihat pengacara: "Bagaimana saya bisa mendapatkan kembali uang Rp. 10 juta saya dari Jono jika saya kehilangan tanda terima pinjaman saya?"
"Kirim surat tagihan ke dia, di mana Anda harus menulis kepadanya untuk segera membayar hutangnya kepada Anda sebesar Rp. 20 juta."
"Ok tapi saya hanya meminjamkannya Rp. 10 juta!"
"Itulah idenya, kita ingin mendapatkan bukti darinya bahwa dia memiliki hutang Rp. 10 juta..."
2. Tidak Memiliki Lengan
Seorang pria tanpa lengan masuk ke sebuah restoran yang kosong yang di situ terdapat seorang pelayan.
Dia memesan minuman dan ketika ia sedang dilayani, meminta tolong pelayan agar mengambilkan uang dari dompetnya di saku, karena ia tidak memiliki lengan. Pelayan membantunya. Dia kemudian bertanya apakah pelayan bisa membantu mengangkatkan gelas minuman ke bibirnya. Pelayan melakukan itu sampai pria itu selesai minum.
Dia kemudian bertanya apakah pelayan bisa membantu mengambilkan saputangan dari sakunya dan menyeka sisa minuman dari bibirnya. Pelayan melakukannya dan akhirnya berkomentar, bahwa itu pasti sangat sulit karena tidak memiliki lengan dan harus meminta seseorang untuk melakukan hampir segala sesuatu untuknya.
Orang itu berkata, "Ya, dan itu terkadang sedikit memalukan. Oh ya, di mana toilet Anda?"
Pelayan dengan cepat menjawab, "Toilet terdekat ada di pom bensin 500 meter dari restoran ini!"
3. Anak Meminta Hadiah Ulang Tahun
Untuk ulang tahunnya, Amrin Pembolos kecil meminta sepeda baru. Ayahnya berkata, "Nak, kami akan memberimu satu, tapi rumah ini belum lunas, dan masih menyisakan utang RT1 Milyar dan ibumu baru saja kehilangan pekerjaannya. Tidak mungkin kita bisa membelinya karena gaji ayah hanya cukup dipakai untuk membayar angsuran rumah."
Keesokan harinya sang ayah melihat Amrin Pembolos kecil menuju pintu depan dengan sebuah koper.
Jadi dia bertanya, "Nak, kamu mau pergi ke mana?"
Amrin Pembolos kecil memberitahunya: "Saya sedang berjalan melewati kamar ayah tadi malam dan mendengar ayah memberi tahu ibu bahwa ayah mau keluar. Lalu aku mendengar ibu menyuruh ayah menunggu karena dia juga mau ikut keluar. Dan saya tidak tahu harus bagaimana jika tinggal di sini sendirian dengan hutang Rp1 Milyar dan tidak ada sepeda!"