Tiga Humor Politik, Kejujuran Politikus dan Dunia Pengadilan
Kejujuran kini merupakan sesuatu yang mahal harganya. Tapi, para politisi selalu menjadi bahan sasaran lelucon karena sifatnya yang khas itu.
Di masa pandemi yang belum sepenuhnya berakhir, semangat untuk bahagia selalu mendapat jalan. Di antaranya dengan hadirnya lelucon-lelucon di antara para politisi dan figur publik lainnya.
Politisi Jujur
Seorang anggota parlemen menanya teman sejawatnya yang juga anggota wakil rakyat. "Mengapa kamu mengatakan dengan pasti bahwa dirimu adalah seorang politikus yang jujur, dan kamu bagaimana membuktikan hal ini?"
"Aku selamanya tidak berbohong dan juga tidak mengingkari kenyataan: aku ini makan suap, siapa yang mau merogoh uang untuk menyogokku. Aku tentu mengabdi kepadanya. Pokoknya, apa yang telah kukatakan pasti kujalankan!"
Mengatakan Kejujuran di Pengadilan
Hakim memperingatkan saksi, "Apakah Anda mengerti bahwa anda telah bersumpah untuk mengatakan yang sebenarnya?"
"Ya, saya melakukannya."
"Apakah Anda mengerti apa yang akan terjadi jika anda tidak jujur?"
"Tentu saja," kata saksi, "Pihak saya akan menang."
Perusahaan Menghargai Kebersihan
Seorang pria mencari pekerjaan. Terjadi fragmen pendek berikut ini.
"Dan ingat, kami sangat menghargai mengenai kepersihan. Apakah anda membersihkan alas sepatu anda di keset sebelum masuk ke sini?" tanya manajer.
"Oh, ya. Tentu saja, pak!" Jawab pria itu.
Manajer menyipitkan matanya dan berkata, "Kami juga sangat menghargai kejujuran. Tidak ada keset di kantor ini."
Advertisement