Tiga Humor Politik, Jabatan Menkeu dan Aksi Demo di Istana
Para pejabat di sekitar kekuasaan, kerap menimbulkan tawa di tengah publik. Ulah dan perilaku yang, tentu saja, harus kuasa selalu menimbulkan kelucuan.
Memang, lebih beradab dengan lelucon untuk mengkritik kekuasaan daripada turun ke jalan. Seperti aksi demonstrans yang suka teriak-teriak saat beraksi. Tiga humor politik berikut menjadi contohnya.
Penangkap Penjahat Terbaik
TNI, Polri, dan BIN semua mencoba untuk membuktikan bahwa mereka adalah yang terbaik dalam menangkap penjahat. Presiden memutuskan untuk memberi mereka tes. Dia melepaskan seekor kelinci ke dalam hutan dan masing-masing memiliki tugas untuk menangkapnya.
TNI berjalan masuk. Mereka menempatkan informan hewan di seluruh hutan. Mereka mengiterogasi semua tanaman dan saksi. Setelah tiga bulan penyelidikan ekstensif mereka menyimpulkan bahwa kelinci tidak ada.
Polri berjalan masuk. Setelah dua minggu tanpa hasil, mereka membakar hutan, membunuh segala sesuatu di dalamnya, termasuk kelinci, dan mereka tidak membuat permintaan maaf. Akhirnya kelinci itu datang dan menyerah.
BIN berjalan masuk ke hutan. Mereka datang dua jam kemudian dengan beruang yang dipukuli parah. Beruang itu berteriak: "Oke Oke! Saya kelinci! Saya kelinci!"
Posisi Paling Cocok Setelah Menikah
Pengantin laki-laki: "O, Sayang. Marilah kita sekarang sama-sama merancang kehidupan kita sesudah pernikahan ini dengan baik-baik. Di dalam keluarga kita, kamu bermaksud menjabat sebagai Presiden atau sebagai Wakil Presiden?"
Pengantin perempuan: "O, Kekasihku, penilaianmu terhadap kemampuanku benar-benar terlalu tinggi. Bagiku, aku pikir bisa mengerjakan pekerjaan kecil sudah cukup dan juga lebih cocok lagi."
Pengantin laki-laki: "Kalau begitu, menurut pendapatmu peran dan posisi apa gerangan yang paling cocok untuk dirimu di dalam keluarga ini?"
Pengantin perempuan: "Aku pikir, posisi yang paling baik bagiku ialah posisi Menteri Keuangan."
Demo Buruh di Istana Negara
Suatu ketika buruh sedang demo besar-besaran di istana negara, pokok nya sampai monas penuh buruh semua... demo sudah mulai anarkis, ada pembakaran ban dan sepeda motor.
Mereka berteriak membacakan tuntutan yang hanya 1: bertemu presiden dan minta penghapusan karyawan kontrak.
Melihat situasi yang memanas Kapolri sudah menyiagakan kendaraan lapis baja untuk mengamankan presiden. Tetapi presiden tetap kukuh untuk bertemu pendemo untuk berorasi. Setelah eyel-eyelan dengan paspampres dan kapolri, presiden diberikan waktu 5 menit untuk berorasi.
Dan ini isi orasinya: "Rakyatku, saya paham betul kebutuhan anda kepastian pekerjaan. Saya juga ingin sekali sistem pekerja kontrak dihapuskan. Tapi saya tidak bisa apa-apa juga karena saya sendiri juga dikontrak 5 tahunan. Dan kontrak saya juga akan habis tahun ini setelah pemilu.""
Setelah itu presiden langsung pergi dan pendemo pun bubar.