Tiga Humor Piala Dunia, Cibiran Indonesia dan Ke-11-an Kelas Dua
Dalam situasi apa pun, rileks pikiran, apalagi jiwa, dibutuhkan. Dalam sehari-hari yang dipadati dengan aktivitas dan problematika, kita perlu asupan yang melenturkan. Humor dan lelucon, dibutuhkan untuk itu.
Nah, di tengah gemuruh Piala Dunia 2022, kita pun tetap perlu lelucon dan humor seputar perhelatan akbar yang digandrungi masyarakat secara luas itu. Ya, saat demam Piala Dunia, kita tetap riles dan tersenyum.
1. Giliran Indonesia Juara Piala Dunia
Pelatih utama kesebelasan Indonesia, Jepang dan Korsel sama-sama datang ke sorga menanya Tuhan kira-kira kapan kesebelasan mereka masing-masing baru bisa merebut juara Piala Dunia.
Tuhan berkata: "Korsel membutuhkan waktu 50 tahun."
Pelatih Korsel tiba-tiba menangis dan berkata: "Aku tak sempat melihatnya."
Tuhan berkata lebih lanjut: "Jepang membutuhkan waktu 100 tahun."
Pelatih Jepang menyusul menangis keras-keras: "Aduh, kalau begitu, aku juga tak sempat melihatnya."
Pelatih Indonesia segera menanya: "Bagaimana dengan kami?"
Tuhan tiba-tiba menangis: "Aku sendiri nampaknya tak sempat menyaksikannya!"
2. Kesebelasan Kelas Dua
Kesebelasan nasional Jerman selalu mempertahankan tingkat permainannya yang sangat tinggi, tetapi selama 10 tahun belakangan ini, dalam hal merebut kejuaraan Piala Dunia, mereka telah ketinggalan satu langkah.
Sejak Piala Dunia 2002 sampai dengan Piala Dunia 2012, kesebelasan Jerman telah berhasil menggondol 7 buah gelar juara nomor dua dan 3 buah gejar juara nomor tiga, maka itu ia dijuluki oleh banyak orang sebagai "kesebelasan kelas dua selama seribu tahun ini."
Suatu kali, seorang wartawan Barat menanya PM Jerman Merkel: "Bisakah Anda memberitahuku, benarkah kesebelasan Jerman adalah kesebelasan kelas dua selama seribu tahun ini?"
Banyak orang merasa heran mengapa wartawan itu mengajukan pertanyaan yang seaneh demikian. Semua orang pada memperhatikan bagaimana nanti Merkel akan menjawabnya. Sejenak kemudian, Merkel tiba-tiba berkata dengan nada yang pasti: "Bukan!"
Seluruh lapangan menjadi gempar, dan semua orang yang ada di situ mulai ramai memperbincangkannya. Merkel telah berhasil membaca kebingungan mereka, maka selanjutnya ia menambah sepatah kata: "Karena kenyataannya kami ada kalanya juga menggondol gelar kelas tiga."
Kecerdasan otak Merkel dan humor Merkel telah berhasil mengharukan semua wartawan yang ada di lapangan, seketika itu suara tepuk tangan bergemuruh lama sekali.
3. Memasukkan Kesebelasan Lawan ke Kantong Kita
Ini kisah-kisah lucu. Pada Pertandingan Sepak Bola Piala Dunia ke-13 yang diadakan di Meksiko pada tahun 1986.
Sebelum Kesebelasan Maroko berperang dengan Kesebelasan England, pelatih Kesebelasan England, Robuson, pernah sesumbar mengatakan: "Di dalam pertandingan ini, kita orang Inggris bisa dengan mudah memasukkan Kesebelasan Maroko ke dalam kantong kita."
Sesudah pertandingan itu berakhir draw, pelatih Kesebelasan Maroko, Falia, dengan penuh humor berkata: "Udara di Montreal, kota pelabuhan Kanada ini benar-benar terlalu panas. Tuan Robuson terpaksa harus menanggalkan jaket yang dikenakannya... maka itu ia tak memiliki kantong untuk menjejalkan kita ke dalamnya, hehehe..."