Tiga Humor Minyak Goreng Langka, Menemani Istri Masak Telur
Kelangkaan Minyak Goreng adalah ironi besar di negara penghasil CPO terbesar di dunia. Situasi ini bisa mencoreng nama besar Indonesia sebagai negeri agraris yang sedang bersiap menjadi negara maju serta bisa mencoreng nama baik pemerintah.
Kelangkaan tak hanya merugikan ratusan juta rakyat sebagai kosumen, tetapi juga puluhan juta UKM di lapisan bawah. Mereka kesulitan menjalankan bisnis penjualan minyak goreng dan yang membutuhkan minyak goreng. Akibat kebijakan harga, kebijakan distribusi minyak goreng yang tidak adil.
Ya, ironi. Indonesia merupakan penghasil minyak sawit terbesar di dunia, bersama Malaysia. Saat ini, harga CPO global masih di atas 1.300 dollar AS per ton.
Meski pemerintah sendiri memberikan izin jutaan hektar pemanfaatan lahan negara untuk banyak perusahaan sawit melalui HGU, pemerintah tak bisa mengontrol harga minyak goreng yang dijual produsen di pasar domestik.
Ah, daripada kepala puyeng memikirkan harga minyak, biarkan sejenak jadi urusan para emak di rumah. Tapi, kita perlu ketawa-ketawa atas fakta itu, seperti lelucon ini:
Menemani Istri Masak Telur
Seorang istri sedang membuat sarapan telur goreng untuk suaminya. Tiba-tiba, suaminya berlari ke dapur.
"Hati-hati," katanya, "HATI-HATI! Taruh sedikit minyak lagi! Oh my god! Kau memasak terlalu banyak. TERLALU BANYAK! Balik terlurnya! BALIK TELURNYA SEKARANG! Kita perlu lebih tambah mentega. Oh, Tuhan! Mana mentega? Telurnya akan lengkat! Hati-hati. HATI-HATI! HATI-HATI! Kamu kok gak mendengarkan aku ketika memasak! Tidak pernah! Balik telurnya! Cepat! Apakah kamu gila? Apakah kamu kehilangan pikiran? Jangan lupa untuk menaruh garam. Kamu tahu bahwa kamu selalu lupa untuk menaruh garam. Gunakan! Salt. GUNAKAN GARAM! GARAM!"
Istri menatapnya, "Apa yang salah dengan kamu? Kau pikir aku tidak tahu bagaimana untuk menggoreng telur?"
Suami dengan tenang menjawab, "Aku hanya ingin menunjukkan bagaimana rasanya ketika aku sedang menyetir."
Tempat Makanan Halal di Bali
Seorang istri pesan kepada suaminya yang akan tugas ke Bali.
Nyak: "Abah, nanti kalau di Bali jangan sembarangan makan ya! Tanya dulu dimasaknya pakai minyak apa. Kalau pakai minyak babi jangan dimakan yaa..."
Abah: "Iye Nyak...!!!"
Sampai di Bali, si Abah mampir ke restoran...
Abah: "Waduh enak nih sambel goreng kentang. Ini sambel goreng kentangnya di masak pakai minyak apa..?"
Pelayan: "Minyak babi, Pak..."
Abah: "Nggak jadi deh, kalau oseng-oseng kangkung ini di masak pake minyak apa?"
Pelayan: "Minyak babi, Pak..."
Abah: "Nggak jadi deh!"
Dia liat ada rendang, lalu tanya lagi:
Abah: "Ini masakan apa ?"
Pelayan: "Oh, ini rendang babi Pak..."
Abah: "Dimasaknya pakai apa?"
Pelayan: "Minyak Bimoli Pak..."
Abah: "Syukur deh akhirnya gue bisa makan juga..."
Akibat Harga Minyak Goreng Naik
Nenek: "Minyak Goreng udah mau naik lagi ya, Mrin?"
Amrin: "Iya tuh Nek, tambah susah aja kita, Nek! Harga-harga pasti ikut naik."
Nenek : "Zaman dulu... Waktu nenek masih sebaya emak kamu, Mrin. Duit 5 ribu perak, ke super market bisa dapet semuanya: susu, roti, keju, coklat, gula, mentega, terigu, parfum, bedak, lipstik, shampoo, sabun mandi, celana dalam, minyak goreng bahkan rokok kakekmu 1 slop."
Amrin : "Wuiiiih... Banyak amat, Nek! Kalo sekarang bagaimana, Nek?"
Nenek : "Sekarang mah susah, Mrin. Kagak bisa lagi... Di mana-mana ada CCTV...!"