Tiga Humor Mati Ketawa Cara Rusia yang Menghebohkan Dunia
Di antara cara beradab mengkritik suasana tirani, adalah melahirkan humor. Rusia, sebagai bagian terbesar Uni Soviet, yang tercerai-berai pada 1991 -- menyusul tumbangnya Sosialisme-komunisme.
Ketika rezim berkuasa di Uni-Soviet, segera lelucon-lelucon yang mengarahkan kritik pada situasi banyak diproduksi. Soal KGB, keinginan keluar dari Soviet dan kota Moskow, akibat kegerahan terhadap rezim penguasa di sana.
Rusia kini menjadi perhatian lagi, karena invasi ke Ukraina -- satu negara yang juga pecahan dari Uni Soviet.
Ah..! Kita nikmati saja lelucon Mati Ketawa Cara Rusia. Berikut tiga humor yang cukup menghebohkan Negeri Beruang Merah itu.
Ingin Keluar dari Soviet
Cerita ini terjadi pada tahun 1960. Seorang Yahudi Soviet tinggal di apartemennya sendiri di Moskow. Pada suatu tengah malam, ia dibangunkan oleh suara ketukan pintu yang keras dan gencar.
Ia berteriak: "Kamu siapa?"
Sebuah jawaban yang lantang berkumandang: "Aku tukang pos."
Orang Yahudi itu segera bangun dari ranjangnya, membuka pintu dan merasa sedikit di luar dugaan. Di luar pintu ternyata berdiri 2 orang, satu di antaranya menanyanya: "Apakah kamu Glatstein?"
"Ya," jawabnya dengan sabar.
"Apakah kamu telah mengajukan permohonan Izin Exit ke Israel?"
"Ya, aku pernah mengajukan permohonan tersebut."
"Katakanlah kepadaku, kamu di Uni Soviet apa memiliki makanan yang cukup?"
"Ya."
"Semua anak-anakmu mendapat pendidikan yang baik, bukan?"
"Ya."
"Sekalipun demikian, nah, mengapa kamu masih mau meninggalkan negara kami?"
"Mengapa? Karena aku tak mau hidup di sebuah negara semacam ini: di sini seorang tukang pos pun pada dini hari jam 3 bisa mengetuk pintu rumahku dengan seenak perutnya."
Hidup di Moskow
Di Moskow, seorang anggota KGB (agen rahasis Rusia) di tengah jalan memanggil seorang Yahudi yang telah masuk warga negara Soviet.
"Kamu mempunyai hak tinggal dan hidup di Uni Soviet?" Ia menanya orang Yahudi ini dengan nada mengejek.
Orang Yahudi itu menjawab: "Menurut anggapanmu, hari-hari seperti ini patut disebut hidup ya?"
Kehilangan Burung Kakaktua
Seorang warga kota Moskwa telah kehilangan seekor kakaktua, ia adalah seekor kakaktua yang pandai memaki-maki orang. Siapa tahu ia di luar bisa maki-maki yang ada sangkut pautnya dengan pandangan politik penguasa dewasa ini. Jika hal ini sampai menarik perhatian pihak KGB, mungkin bisa celaka sampai-sampai mendatangkan musibah. Maka itu si juragan yang kehilangan kakaktua itu hatinya selalu dag-dig-dug.
Untuk menghindarkan kejadian yang tak diinginkan, ia dengan sengaja telah memuat sebuah iklan di sebuah koran nasional yang terkenal dan oplahnya sangat besar sebagai berikut:
"Aku telah kehilangan seekor kakaktua yang bisa bicara. Di sini dengan khidmat aku membuat pernyataan, diriku pribadi tidak setuju dengan pandangan politiknya."
Advertisement