Tiga Hal Penting Tentang Mimpi Berhubungan Badan Saat Puasa
Menjalankan ibadah puasa bagi seorang mukmin, ada beberapa hal penting patut diperhatikan. Terutama hal-hal yang menyangkut diri sendiri.
Ketika menjalankan ibadah puasa Ramadhan, memang seseorang dilatih untuk mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan tidak berpahala. Ada beberapa hal yang terlarang untuk dilakukan. Misalnya saja adalah makan, minum dan berhubungan badan saat siang hari.
Beberapa hal tersebut selain akan membatalkan puasa dan juga tidak akan mendatangkan pahala, bahkan akan berdosa jika dilakukan.
Namun, ada beberapa hal yang masih menjadi keraguan saat terjadi jika seseorang puasa, misalnya mimpi berhubungan badan saat puasa. Meski hanya mimpi, terkadang seseorang akan ragu terkait puasa yang dilakukan.
Berikut penjelasan hal-hal yang berkaitan tentang mimpi berhubungan badan saat puasa.
Tiga Hal Penting tentang Mimpi Berhubungan Badan saat Puasa
1. Puasa Tetap Sah, Tak Ada Dosa dan Pahala
Mimpi berhubungan badan saat puasa Ramadhan atau saat melakukan puasa lain di siang hari tidak memengaruhi sahnya puasa, karena orang tersebut tidak dapat mencegahnya karena berada di luar kendalinya.
Allah SWT tidak membebani manusia untuk apa yang di luar kekuasaannya. Untuk menjelaskan hal ini, dalam Al-Quran Allah SWT berfirman:
“Allah tidak mengisi jiwa kecuali (dengan yang di dalam) kapasitasnya,” (QS Al-Baqarah: 286).
Hal ini juga mirip dengan kasus ketika sesuatu masuk ke tenggorokan saat seseorang sedang tidur saat berpuasa, karena keduanya berada di luar kendalinya dan tidak bisa dikontrol.
Tidak ada pahala atau dosa baginya bila mimpi berhubungan badan saat puasa, dan orang tersebut bisa melanjutkan berpuasa.
Meski orang yang mimpi berhubungan badan saat puasa atau saat ihram tidak mempengaruhi puasanya, tetapi orang tersebut harus mandi wajib untuk membersihkan dirinya dari janaabah (kenajisan) karena ada maniy (air mani) yang dikeluarkan saat mimpi, dikutip Fataawa al-Lajnah al-Daa'imah.
2. Dilarang Berhubungan Badan
Yang tidak boleh dilakukan selama berpuasa adalah dengan sengaja melakukan hubungan badan saat puasa.
Sebab, berhubungan badan dengan sengaja dapat membatalkan puasa. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:
“Setiap perbuatan (kebaikan) putra Adam akan berlipat ganda, amal baik menerima sepuluh kali lipat menjadi tujuh ratus lipat hadiah.
Allah, Yang Maha Tinggi dan Mulia, telah berfirman: Kecuali puasa, karena itu dilakukan untuk-Ku dan Aku akan memberikan pahala untuk itu, karena seseorang meninggalkan keinginan dan makanannya untuk Ku," (HR Bukhari dan Muslim).
3. Wajib Mandi Junub dan Melanjutkan Puasa hingga Berbuka
Salah satu hadis dari Ummu Salamah tentang hal ini adalah saat dia berkata:
"Umm Sulaim istri Abu Talhah datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu (mengatakan) kebenaran.
Apakah seorang perempuan perlu mandi (ghusl) setelah dia mengalami mimpi basah?' Rasulullah SAW bersabda, 'Ya, jika dia memperhatikan ada pelepasan,'” (HR Bukhaari, al-Ghusl, 373; Muslim, al-Hayd, 471).
Karena mimpi berhubungan badan saat puasa tidak membatalkan puasa, ada juga yang penasaran apakah ada arti tersembuyi saat seseorang mimpi berhubungan badan saat puasa?
Sebab, bisa saja mimpi datang karena ada alasan tertentu.
Terkait dengan mimpi ini, ada salah satu riwayat dari Bukhari meriwayatkan dari Abu Salamah bahwa Abu Qutaadah al-Ansaari berkata:
“Aku mendengar Rasulullah SAW berkata: 'Mimpi datang dari Allah dan mimpi buruk datang dari Setan.
Jadi jika ada di antara kalian yang melihat mimpi yang tidak disukainya, biarkan dia meludah ke sisi kiri dan berlindung kepada Allah dari mimpi itu, dan itu tidak akan merugikannya,” (al-Ta’beer, 6488; Muslim, al-Ru’yaa, 4196).
Meski ini tidak berarti bahwa setan yang menyebabkan seseorang bermimpi berhubungan badan saat puasa, namun fakta bahwa setan dan jin dirantai selama Ramadhan tidak berarti bahwa iblis berhenti berbisik ke dalam hati orang-orang dan mendesaknya untuk melakukan kejahatan.
Ibn Hajar berkata:
“Fakta bahwa mimpi buruk disebutkan dalam hubungannya dengan setan berarti bahwa mereka memiliki karakteristik berbohong dan berlebihan, tidak seperti mimpi nyata yang disebutkan dalam hubungannya dengan nama Allah sebagai penghormatan, meskipun semuanya diciptakan dan ditetapkan oleh Allaah,” (Fath al-Baari, 12/393).
Ternyata, gairah seksual seseorang cenderung meningkat saat berpuasa di bulan Ramadhan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Gajah Mada.
Advertisement