Tiga Hal Penting Pesan Nabi, Hati-hatilah Memilih Teman
Dalam kehidupan di dunia yang hanya sesaat, berhati-hatilah dalam memilih teman atau sahabat. Karena siapa sesungguhnya diri kita itu sangat ditentukan dengan siapa kita berteman atau bersahabat.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam berpesan:
١. مَنْ جَلَسَ مَعَ الْأَغْنِيَاءِ، زَادَهُ اللَّهُ حُبَّ الدُّنْيَا وَالرَّغْبَةَ فِيهَا،
٢. وَمَنْ جَلَسَ مَعَ الْفُقَرَاءِ، زَادَهُ اللَّهُ الشُّكْرَ وَالرِّضَا بِقِسْمَةِ اللَّهِ تَعَالَى،
٣. وَمَنْ جَلَسَ مَعَ الْعُلَمَاءِ، زَادَهُ اللَّهُ الْعِلْمَ وَالْوَرَعَ.
1 . Barangsiapa sering bergaul dengan orang-orang kaya, Allah akan menambahkan rasa cintanya terhadap dunia.
2 . Barangsiapa sering bergaul dengan orang-orang miskin, Allah akan menambahkan rasa syukur dan rela terhadap pembagian Allah.
3 . Barangsiapa sering bergaul dengan para ulama, Allah akan menambahkan ilmu dan wara' (menjauh dari perkara samar)."
Rasulullah Shallallahu alaihi wa salam (Saw) bersabda :
«الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ؛ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ»
“ Seseorang akan cenderung mengikuti cara hidup temannya. Maka hendaknya setiap orang memperhatikan siapa yang ia jadikan sebagai temannya. ”
Hanya Ridha Allah Jadi Tujuan
Menjadikan hanya ridha Allah Subhanahu wa-ta'ala (Swt) sebagai tujuan semata-mata kita dalam hidup.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ ءآلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Mutiara ilmu
كن أسدا ولا تكن غزالا
Seorang ulama ditanya, mengapa singa selalu bisa memburu kijang? Padahal kijang lebih cepat larinya ketimbang singa?
Maka inilah jawaban ulama tersebut: Karena kijang banyak menoleh, hal itu membuatnya lambat berlari, sehingga memberi peluang bagi singa untuk menerkamnya. Sementara singa, dia tahu apa yang menjadi tujuannya, tak sedikitpun ia berpaling dari tujuannya.
Hikmah yang bisa kita petik adalah, ketika kita sedang dalam perjalanan menuju Allah, fokus dan khusyuklah dalam beramal ibadah hanya untuk mendapatkan ridha-Nya. Jangan tergoda oleh tipuan dunia.
Jangan sibukkan dirimu dengan dunia yang menggiurkan, jadikan hanya ridho Allah sebagai tujuan hidupmu, maka kau akan sampai pada tujuanmu.
Sekilas fragmen itu telah dikisahkan Habib Ahmad Jamal Toha Bangil.
Orang Mukmin yang Baik Bagaikan Lebah
Dari Abdullah bin Amru ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (Saw) bersabda :
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم تُفْسِد.
"Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya perumpamaan mukmin itu bagaikan lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik. Ia hinggap ( di ranting ) namun tidak membuatnya patah dan rusak. " (H. R. Ahmad dan dishahihkan oleh Ahmad Syakir)
Itulah mukmin bagaikan lebah, ia hanya memakan yang halal dan menjauhi makanan yang haram.
Orang mukmin selalu mengeluarkan ucapan dan perbuatan yang baik dan bermanfa'at bagi dirinya sendiri juga bagi orang lain sebagimana binatang lebah yang mengeluarkan madu yang bermanfa'at untuk manusia.
Cerdas dan Jarang Menyakiti
Sisi kesamaannya, lebah itu cerdas, ia jarang menyakiti, rendah hati (tawadlu'), bermanfaat, tidak rakus selalu merasa cukup (qana'ah), bekerja di waktu siang, menjauhi kotoran, makananya halal nan baik. Ia tak mau makan dari hasil kerja keras orang lain. Amat taat kepada pemimpinnya, dan lebah itu berhenti bekerja bila ada gelap, mendung, angin, asap, air dan api.
Demikian pula orang mukmin ia sangat berhati-hati jangan sampai amal ibadahnya terkena penyakit. Jangan sampai terkena gelapnya kelalaian, mendungnya keraguan, anginnya fitnah, asapnya haram, dan apinya hawa nafsu.
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, menjadi mukmin yang selalu baik dihadapan manusia, selalu baik dihadapan Allah Swt. Aamiin....!!!"
Demikian tausiyah pagi Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.