Tiga Hal Penting Ihwal Rindu Keindahan dan Kepribadian Nabi
Hari Kelahiran Nabi Muhammad Shallalhu alaihi wasallam (SAW), merupakan momentum penting bagi umat Islam untuk mengenang Rasul Akhir Zaman itu.
KH Husein Muhammad, Pengasuh Pesantren Dar-el Quran Arjawinangun Cirebon, memberikan tiga poin penting tentang Sang Nabi.
Keindahan Nabi
Hasan bin Tsabit, penyair Nabi terkemuka meringkas keindahan Nabi dalam senandung puisi pujian kepada beliau dengan cara yang memukau:
وَأَحْسَنُ مِنْكَ لَمْ تَرَ قَطُّ عَيْنِى
وَأَجْمَلُ مِنكَ لَمْ تَلِدِ النِّسَآءُ
خُلِقْتَ مُبَرَّأً مِنْ كُلِّ عَيْبٍ
كَأَنَّكَ قَدْ خُلِقْتَ كَمَا تَشَآءُ
Tak ada mata yang pernah melihat
Manusia setampan dirimu
Tak ada perempuan yang melahirkan
Manusia seelok rupamu
Engkau diciptakan bersih dari segala noda
Seakan engkau diciptakan
Sebagaimana yang engkau kehendaki.
“Apakah suara utama kehidupannya?
Tak ada selain
mencintai Allah,
mencintai manusia..
mencintai anak-anak
mencintai kaum perempuan
mencintai sahabat,
mencintai musuh”.
Pribadi Nabi Muhammad Saw
Pada suatu siang ada tamu. Dalam obrolan, ia minta aku bercerita tentang pribadi Nabi.
Lalu aku bilang :
Allah mengatakan :
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
"Muhammad. Sungguh, perilaku, budipekertimu amat sangat indah dan agung"
Para penulis sejarah Nabi SAW memberikan kesaksian atas perilaku beliau itu. Antara lain :
- Bila ada orang yang sakit Nabi SAW menengoknya, meski berada di tempat yang jauh.
- Nabi saw menjenguk pekerja rumah tangganya yang beragama Yahudi ketika sedang sakit, dan mendoakan bagi kesembuhannya.
- Bila ada orang yang meninggal dunia, Nabi menyampaikan ta’ziyah (ikut merasa duka), mendatangi keluarganya dan mengiring jenazahnya sampai ke tempat peristirahatan abadinya.
- Bila ada jenazah lewat, Nabi berdiri. Manakala diberitahu, jenazah itu non muslim, beliau mengatakan : Bukankah ia manusia?.
- Bila ada yang melukainya, beliau tak membalasnya. Katanya : "Aku tidak diutus Tuhan untuk melukai hati orang atau berkata-kata kasar. Aku diutus untuk membawa dan menebarkan kasih".
Salam dan Damai duhai Nabi
Rindu Rasul
Taufik Ismail, penyair terkemuka Indonesia, menulis syair amat elok, menghunjam dan menggetarkan kalbu, tentang Nabi Muhammad saw. Ia menulisnya untuk group musik Bimbo yang kemudian mendendangkannya dengan penuh rindu dan menderu-deru:
Rindu kami padamu Ya Rasul
Rindu tiada terperi
Berabad jarak darimu Ya Rasul
Serasa dikau di sini
Cinta ikhlasmu pada manusia
Bagai cahaya suwarga
Dapatkah kami membalas cintamu
Secara bersahaja
Di jalan menuju pulang dari UIN Salatiga
(HM/21.09.23)
Advertisement