Tiga Hal Penting! Harta Jadi Jalan Tegaknya Maslahah
Seringkali seseorang menjadikan harta dan kekayaan yang mereka raih karena jerih payahnya, dengan berfoya-foya dan berlebihan dalam memaknai kebahagiaan.
Padahal harta bisa menjadi jalan untuk tegaknya Maslahah atau kebaikan.
Berikut pesan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (SAW) tentang:
Menggunakan Harta Dengan Cara Tidak Benar
عَنْ خَوْلَةَ الأَنْصَارِيَّةِ رضي الله عنها قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : “إِنَّ رِجَالاً يَتَخَوَّضُوْنَ فِيْ مَالِ اللَّهِ بِغَيْرِ حَقٍّ فَلَهُمُ النَّارُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.” أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ.
“Dari Khaulah al Anshariyyah Radiyallahu anha , ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya orang-orang yang menggunakan harta Allah dengan cara tidak benar, bagi mereka adalah neraka pada hari kiamat.” (HR. al Bukhari).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits :
Harta dalam hadits ini disebut dengan maalillah. Ini menunjukkan harta memiliki kemuliaan, karena disandarkan langsung pada lafadz jalalah Allah. Yang termasuk di dalamnya adalah harta atau kas negara dan harta pribadi.
Harta adalah kebaikan dan nikmat dari Allah. Allah jadikan untuk kalian menegakkan, maksudnya adalah menjadi sebab tegaknya mashlahat bagi kalian. Dia adalah harta Allah yang Allah berikan kepada kalian untuk kepentingan kalian dan menguji kalian.
Sesungguhnya Allah memberikanmu harta agar Anda dapat memanfaatkannya dan memberikan manfaat untuk orang lain sebagai nikmat dari Allah. Dan harta adalah ujian agar nampak tindakanmu dalam harta ini apakah kamu menggunakannya untuk suatu hal yang baik atau buruk.
Harta akan dimintai pertanggungjawaban. Maka lakukanlah tindakan pada harta sesuai yang Allah syariatkan, yaitu untuk menafkahi diri sendiri dan menafkahi orang yang wajib dinafkahi. Bayarlah zakat yang wajib, bersedekah dengannya kepada orang yang membutuhkan dan berwasiat dengan harta setelah mati agar dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik atau untuk wakaf sehingga menjadi sedekah jariah. Ini tindakan yang baik atas harta yang Anda diberi pahala karenanya.
Adapun jika menggunakan harta untuk maksiat dan syahwat yang haram, maka ini adalah membelanjakan harta Allah dengan cara yang tidak benar. Atau boros dalam pembelanjaan dan membuang-buang harta maka ini juga termasuk membelanjakan harta Allah dengan cara yang tidak benar.
Tiga Hal Penting
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran :
1. Harta adalah Kebaikan yang Besar
Alah Ta’ala menjadikan harta untuk kepentingan hamba, maka harta adalah nikmat dari Allah, Allah menyebut harta dengan kebaikan yang besar.
كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِن تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ
“Diwajibkan atas kalian jika tanda-tanda kematian telah mendatangi kalian, jika dia meninggalkan kebaikan (meninggalkan harta) yang banyak maka kami wajibkan untuk berwasiat.”(al-Baqarah ayat 180)
وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ
“Dan sungguh manusia mencintai al-khair (al-mal, yaitu harta) dengan cinta yang sangat besar.”(al Adiyat:8)
2. Harta adalah Ujian
Dalil bahwa harta adalah ujian,
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ
“Sesungguhnya harta dan anakmu adalah ujian.”(Taghabun ayat 15)
3. Dan dialah Harta Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman,
وَآتُوهُم مِّن مَّالِ اللَّهِ الَّذِي آتَاكُمْ
“Dan berikan kepada mereka sebagian dari harta Allah yang telah Allah berikan kepada kalian.” (QS. An-Nur: 33)
Dan Allah Ta’ala berfirman,
وَأَنفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُم مُّسْتَخْلَفِينَ فِيهِ
“Dan infakkanlah dari harta yang Allah jadikan kalian sebagai pengurusnya.” (QS. Al-Hadid: 7)
Demikian ulasan Wahyu Subuh tentang pelajaran hadits dalam program One Day One Hadits. Semoga bermanfaat. Amiin.