Tiga Hal Penting di Masjidil Haram, Jaga Jarak 6.000 Jamaah Umrah
Pemerintah Arab Saudi mulai membuka kembali izin berziarah ke tanah suci untuk ibadah umrah pada hari Minggu 4 Oktober 2020 di tengah tindakan pencegahan virus corona yang ketat.
Para jamaah umrah mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram di Mekah, sambil menjaga jarak satu sama lain dan memakai masker wajah, seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu.
Arab Saudi menyatakan sejumlah lokasi dan transportasi sudah disiapkan untuk melayani rombongan pertama jamaah umrah yang datang ke Mekah.
"Beberapa lokasi disiapkan, yaitu Ajyad, Al-Shisha, Al-Gaza, dan Al-Zahir untuk menampung para jamaah umrah, kemudian diangkut ke Masjidil Haram dengan bus, disertai fasilitas kesehatan," ungkap Saudi Saudi Press Agency.
Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menyatakan sudah membersihkan Masjidil Haram 10 kali sehari sebelum dan sesudah rombongan umrah, membersihkan toilet 6 kali sehari, mensterilkan karpet Masjidil Haram, bak penampung air mancur Zamzam, dan semua kendaraan.
Pada akhir Februari, Arab Saudi mengumumkan penangguhan masuk sementara bagi individu yang ingin menunaikan ibadah umrah di Mekah atau mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk menahan penyebaran COVID-19.
Arab Saudi mengumumkan pada September lalu, mereka akan mulai mengizinkan ibadah umrah mulai 4 Oktober secara bertahap.
Berikut tiga kebijakan Pemerintah Arab Saudi terkait protokol kesehatan yang ketat dalam menjaga keberlangsungan ibadah di Masjidil Haram.
1. Masjidil Haram dibersihkan 10 kali per hariĀ
Hal lain yang juga menjadi perhatian oleh Kementerian Haji dan Umrah Saudi yakni kebersihan di dalam Masjidil Haram. Untuk memastikan area masjid steril, maka Saudi akan membersihkan Masjidil Haram 10 kali dalam sehari. Proses penyemprotan disinfektan dilakukan usai area tersebut digunakan oleh kelompok jemaah umrah.
Area yang banyak dijejaki oleh calon jemaah umrah juga akan dibersihkan oleh petugas, termasuk air mancur, karpet dan kamar mandi. Eskalator untuk menuju ke lantai atas juga tidak luput akan dibersihkan oleh petugas. Sementara, di setiap titik masuk Masjidil Haram, petugas telah menyiapkan area untuk mencuci tangan.
2. Larang calon jamaah umrah dekati Ka'bah
Yang perlu diingat bagi calon jamaah umrah yakni mereka dilarang mendekati area suci Ka'bah dan mencium Hajar Aswad. Hal itu untuk mencegah penularan COVID-19 melalui aktivitas tersebut. Sementara, air zamzam akan dibagikan oleh panitia dalam bentuk botol.
Menteri Haji dan Umrah Saudi, Mohammed Saleh Benten juga menekankan selama beribadah maka calon jemaah wajib mengenakan masker dan menjaga jarak. Ia juga menjelaskan ada patokan usia bagi yang mengikuti ibadah umrah.
"Kami menetapkan kelompok usia (mengikuti umrah) 18-65 tahun. Bagi yang tidak mampu berjalan akan disediakan kursi roda agar bisa melakukan tawaf dan sa'i. Tetapi, gerakan tawaf mereka akan konstan," ungkap Benten.
Bila calon jemaah umrah datang dari luar Mekkah, maka mereka wajib memesan hotel dan tempat tinggal. Mereka akan diminta berkumpul di satu titik 15 menit sebelum berangkat ke Masjidil Haram.
3. Kerahkan 1.000 pegawai terlatih, pantau aktivitas umrah
Pemerintah Saudi kembali membuka aktivitas umrah lantaran kasus COVID-19 di sana mulai menunjukkan penurunan. Berdasarkan data dari situs World O Meter per 4 Oktober 2020, kasus aktif COVID-19 di Saudi menunjukkan angka 10.173. Di mana 954 pasien dalam kondisi kritis. Sementara, pasien yang meninggal akibat COVID-19 mencapai 4.850.
Saudi merupakan salah satu negara yang terus menggenjot tes usap kepada warganya. Dalam catatan World O Meter, Saudi telah melakukan 189.938 tes per 1 juta penduduk.
Meski membuka kembali aktivitas umrah, namun Saudi memberlakukannya secara bertahap. Kementerian Haji dan Umrah membatasi hanya 6.000 jemaah yang boleh menunaikan ibadah per harinya. Instansi itu juga telah menentukan lima titik temu bagi para calon jemaah termasuk Al-Gaza, Ajyad dan Al-Shasha. Dari sana, calon jemaah umrah akan diangkut menggunakan bis menuju ke Masjidil Haram.
Begitu tiba di Masjidil Haram, maka suhu tubuh para calon jemaah umrah akan dipantau menggunakan kamera khusus. Bila suhu tubuh calon jemaah terlihat demam, maka mereka dilarang beribadah.
Selain itu, pemerintah juga mengerahkan sekitar 1.000 pegawai yang telah dilatih untuk memantau jalannya ibadah umrah di Masjidil Haram. Bila ada yang tidak mematuhi ketentuan jaga jarak dan tak mengenakan masker, mereka akan diminta meninggalkan area Masjidil Haram.
Advertisement