Tiga Hal Penting Cinta Kaum Milenial Dukung Moderasi Beragama
Cinta Laura mengingatkan, akan berbahaya bila seseorang dalam kehidupan beragama mencoba mengatasnamakan Tuhan dan melakukan pemaksaan terhadap orang lain yang berbeda paham.
Menurut Cinta Laura, menyesatkan generasi penerus bangsa dengan prinsip hidup yang sebenarnya tidak ada dalam kitab suci agama, kerap terjadi.
Menurut dia, kondisi ini terjadi karena beberapa faktor.
Berikut Tiga Hal Penting dalam pandangan Cinta Laura:
Pertama, kurangnya bimbingan kepada masyarakat agar memahami sebuah ajaran dengan akal kritis sehingga tidak tersesat dalam cara berpikir mereka. Selain itu, dia menuturkan pentingnya menyeimbangi segala ilmu yang dimiliki dengan nilai-nilai yang ada dalam budaya, sains, atau aliran pemikiran lain.
“Fungsi agama satu, yaitu membimbing kompas moral manusia. Mengingatkan manusia untuk memperlakukan satu sama lain dengan hormat. Kita harus bersyukur dan sadar, waktu di dunia ini singkat. Oleh karena itu, ingatlah untuk selalu menjadi sosok rendah hati dan terus membantu,” ujar dia.
Untuk menciptakan masyarakat yang damai, ada sejumlah hal yang harus dilakukan. Pertama, penting untuk mengingatkan kembali masyarakat akan indah dan unik semua budaya yang dimiliki Indonesia. Sebarkan itu melalui semua platform digital.
Kedua, Cinta meminta agar ajaran agama yang ada dalam sistem pendidikan harus adil dalam merepresentasikan agama-agama lain. Ini dilakukan supaya masyarakat bisa mengerti sejak kecil bahwa semua agama mengajarkan kebaikan dan tidak seharusnya saling menyakiti hanya karena suatu perbedaan.
Ketiga, terapkan cara berpikir kritis dengan mengajarkan membaca dan mempelajari semua hal dari berbagai sudut pandang. Sehingga ini dapat menumbuhkan rasa ingin tahu seseorang agar tidak mudah dipengaruhi dan dijajah pikirannya.
“Terakhir, gunakan teknologi canggih sebagai alat yang dapat menyebarkan nilai-nilai toleransi agar negara ini bisa kembali menjadi Indonesia sejati,” tambahnya.
Problematika Kebangsaan
Cinta Laura menyebut permasalahan yang dihadapi masyarakat Indonesia adalah saling menjatuhkan karena adanya perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan. Padahal, menurut dia, pondasi Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika yang seharusnya saling memeluk perbedaan dan bertoleransi.
“Karena pemahaman yang terbatas dan pemikiran yang tidak kritis, orang-orang terjebak dalam cara berpikir di mana mereka telah 'memanusiakan' Tuhan. Mereka merasa memiliki hak mendikte kemauan Tuhan, tahu pemikiran Tuhan, dan berhak bertindak atas nama Tuhan yang akhirnya seringkali berubah menjadi sifat radikal,” kata Cinta Laura, dalam video yang ramai diperbincangkan Senin, 27 September 2021.
Video viral itu, Cinta Laura berpidato saat launching 'Aksi Moderasi Agama', Rabu 22 September 2021.
Dipuji Menteri Agama
Cinta Laura pun sampai dipuji Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Cinta Laura merasa bangga bisa berbagi pengalaman di hadapan banyak orang yang menurutnya punya pengaruh bagi bangsa.
"Terima kasih Pak @gusyaqut dan Ibu @enyyaqut sudah mengundang saya. Sebuah kehormatan besar untuk bisa berbicara di depan begitu banyak orang yang sangat berpengaruh. 🙏
Setelah pidatonya viral, nama pelantun Markisa ini juga menjadi trending topic di Twitter. Namun lucunya, hal tersebut justru membuat Cinta Laura bingung.
Dia bahkan bertanya-tanya mengapa banyak netizen yang membicarakannya di lini masa platform microblogging tersebut.
Bahaya Atasnamakan Tuhan
Dari perbincangan beberapa waktu lalu dengan Habib Husein Ja’far, dia sepakat bahwa bahaya yang masyarakat Indonesia alami saat ini adalah mengatasnamakan Tuhan untuk kepentingan pribadi.
Advertisement