Tiga Hal Pengganggu Cinta Antaranak Bangsa, Kata Prof Quraish
Mufasir Al-Quran Al-Misbah, Prof M Quraish Shihab, mengingatkan pentingnya pemahaman agama yang bisa membuat persaudaraan antaranak bangsa terganggu.
Ayahanda Najwa Shihab ini mengkategorikan 3 hal yang menyebabkan persaudaraan di antara anak bangsa itu menjadi masalah.
1. Emosi keagamaan.
Menurutnya, hal itu berbahaya lantaran bisa membuat orang beragama menerobos ajaran agamanya sendiri.
"Emosi keagamaan yang meluap-luap. Emosi keagamaan yang melampaui batas tidak jarang mengundang yang berpengetahuan agama pun menjadi tidak adil, bersikap bagaikan bertentangan dengan ajaran agama," kata Quraish.
Menurut Quraish, emosi keagamaan semestinya diubah menjadi cinta keagamaan. Sehingga, tiap orang beragama tidak mudah marah. Ajaran itu, kata dia, merupakan inti ajaran semua agama.
"Orang yang mencintai Tuhan tidak akan cepat marah. Orang yang mencintai Tuhan bahkan tidak marah melihat kemungkaran di depan matanya karena ia memandang ada rahasia Tuhan di balik itu," ucap Quraish.
2. Ketidakadilan dalam peradaban dan kesalahpahaman terhadap ajaran agama.
Prof Quraish Shihab bercerita tentang sisa makanan di Eropa dan Amerika Selatan setiap tahun. Padahal jika makanan itu dikelola, bisa disalurkan untuk 200 juta orang.
3. Kesalahpahaman tentang ajaran agama.
Soal memperingatkan soal bahaya kesalahpahaman tentang ajaran agama. Menurutnya, tidak salah bila membantu orang lain yang berbeda agama. Maka, pendidikan adalah kunci guna memerangi ancaman terhadap persaudaraan tersebut.
"Kesalahpahaman terhadap ajaran agama menjadikan orang enggan membantu orang yang berbeda. Bahkan orang enggan menyampaikan basa-basi. Padahal memberi bantuan apapun tidak terlarang oleh agama-agama untuk diberikan yang tidak seagama," ucap Prof Quraish Shihab.
Hal itu diungkapkan dalam Forum Titik Temu: Kerja Sama Multikultural untuk Persatuan dan Keadilan yang dihadiri Presiden Joko Widodo di DoubleTree Hilton Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 18 Agustus 2018.
Dalam acara itu, dibuka Presiden Joko Widodo, dihadiri pula sejumlah tokoh seperti Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Try Sutrisno, Omi Komaria Nurcholish Madjid, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Forum Titik Temu merupakan pertemuan para intelektual Indonesia dalam membahas persoalan-persoalan yang tengah dihadapi bangsa Indonesia. Melibatkan kalangan agamawan dan akademisi, yang telah menjadi pengikat pemikiran Nurcholish Madjid, almarhum, dalam menganalisis maslaah Keislaman dan Keindonesiaan.