Tiga Hal Darurat Iklim Indonesia-Belanda-Pasifik Galang Kerjasama
Indonesia dan Belanda merangkul negara-negara Kepulauan Pasifik untuk mengembangkan kerja sama konkret di bidang penanggulangan dampak perubahan iklim.
“Dalam memerangi dampak perubahan iklim, kemitraan sangat dibutuhkan. Kami dukung kolaborasi lebih lanjut sebagai tindak lanjut kegiatan kita hari ini”, ungkap Zarak Khan, Direktur Program dan Inisiatif dari Sekretariat Pacific Islands Forum (PIF), dalam keterangan Minggu 24 Oktober 2021.
Kegiatan dihadiri lebih dari 100 orang peserta dari berbagai latar belakang tersebut, termasuk pejabat pemerintah, akademisi dan pakar dari Indonesia, Belanda dan Pasifik.
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar Ngurah Swajaya mengatakan, perubahan iklim memiliki dampak yang sangat besar terhadap ekonomi, masyarakat bahkan politik.
“Oleh karena itu, Indonesia terus menjadi contoh dan telah berhasil kurangi tingkat deforestasi hingga 75%, terendah dalam sejarah”, kata Ngurah Swajaya dalam sambutaan pembukaan.
Dalam kesempatan yang sama Climate Envoy Belanda, Pangeran Jaime de Bourbon de Parme juga memberikan sambutannya.
“Kita tidak dapat terus bersandar pada prinsip business as usual. Kita berkumpul di kegiatan ini untuk mendengarkan ide-ide baru, pemikiran-pemikiran di luar yang biasanya untuk perangi bersama tantangan perubahan iklim”, ungkapnya.
Kegiatan tersebut ditutup dengan kesimpulan tiga pokok rekomendasi, yaitu:
1. Komitmen pembentukan kerja sama segitiga Indonesia-Belanda-Pasifik.
2. Pembentukan Pacific-Indonesia-Netherlands Network (PINN) yang beranggotakan unsur pemerintah, masyarakat, akademisi dan pakar serta masyarakat sipil.
3. Prioritas kerja sama penanggulangan dampak perubahan iklim meliputi rehabilitasi pesisir pantai, pariwisata dan perikanan.