Tiga Golongan, Allah Tak Menerima Amal Ibadahnya
Sebagai mukmin muslim, tak menginginkan amal ibadahnya ditolak Allah Ta'ala. Semua berharap mendapat ridha dan segala doa-doanya diterima, sekaligus dikabulkan.
Namun, perlu dipahami sebelumnya, ternyata ada pula orang-orang yang tidak diterima amal ibadahnya, termasuk salat dan amalan yang lainnya.
Ada 3 golongan yang Allah tidak menerima salat dan kebaikan mereka.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ثَلَاثَةٌ لَا يَقْبَلُ اللهُ لَهُمْ صَلَاةً وَلَا يُصْعَدُ لَهُمْ حَسَنَةٌ : اَلْعَبْدُ الْآبِقُ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَى مَوَالِيْهِ، فَيَضَعُ يَدَهُ فِي أَيْدِيْهِمُ، وَالْمَرْأَةُ السَّاخِطُ عَلَيْهَا زَوْجُهَا حَتَّى يَرْضَى، وَالسَّكْرَانُ حَتَّى يَصْحُوَ
Dari Jabir bin Abdullah ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda :
"Ada tiga golongan yang Allah tidak menerima Salat dan kebaikan mereka. Yaitu:
- budak yang pergi sampai ia kembali lagi pada tuannya, lalu ia menyerahkan diri dalam kekuasaannya,
- seorang wanita yang suaminya marah kepadanya sampai suaminya ridha, dan
- orang yang suka mabuk sampai ia sadar kembali. "
Demikian sebagaimana dijelaskan dalam Hadis Riwayat Ibnu Huzaimah no. 895.
Kenikmatan Dunia Pasti akan Sirna
Dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah, perlu dipahami pula tentang keabadian kehidupan di akhirat. Semua kenikmatan di dunia pasti akan berakhir, akan sirna.
Sesungguhnya dunia dan seluruh kenikmatannya pasti akan sirna, bahkan diri kita dan semua manusia pun akan hancur melebur menjadi tanah.
Sekejap setelah ajal menjemput, semuanya tiada berguna kecuali seluruh amal ibadah yang telah kita lakukan selama hidup di dunia.
Begitu juga ketika Kiamat tiba seluruh makhluk dan seluruh jagat raya juga sirna.
Allah Ta’ala berfirman :
مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ
"Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. " (Q. S. An Nahl : 96 )
Malik bin Dinar rahimahullah berkata :
لو كانت الدنيا من ذهب يفنى ، والآخرة من خزف يبقى لكان الواجب أن يؤثر خزف يبقى على ذهب يفنى ، فكيف والآخرة من ذهب يبقى ، والدنيا من خزف يفنى؟
"Seandainya dunia adalah emas yang akan fana, dan akhirat adalah tembikar yang kekal abadi, maka tentu saja seseorang wajib memilih sesuatu yang kekal abadi daripada emas yang nanti akan fana. Padahal sebenarnya akhirat adalah emas yang kekal abadi dan dunia adalah tembikar yang fana. ”
(Lihat Fathul Qodir, Asy Syaukani, 7 : 473, Mawqi’ At Tafasir )
Oleh karena itu ambillah kesenangan atau kenikmatan dunia untuk meningkatkan amal ibadah, untuk menta'ati Allah ta'ala dan untuk mendapatkan ridho-Nya.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu ikhlas beramal ibadah, selalu mendapat ridha dari Allah Swt. Amin!!!
Demikian penjelaan Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Advertisement