Ini Pembelajaran Offline yang Cocok Diterapkan di Masa Pandemi
Tiga mahasiswa Unair menciptakan gagasan sistem pembelajaran tatap muka selama pandemi covid-19. Gagasan pengoptimalan kebijakan sistem belajar secara offline di era new normal ini memperoleh Best Innovation dalam National E-Presentation Competition (NEPC).
Tiga mahasiswa tersebut adalah Ni Luh Ayu W.S.K, Elda Artamevia, dan Belinda Fidi Madani yang berasal dari Fakultas Psikologi Unair.
Elda Artamevia mengatakan, terpangkasnya jam pembelajaran yang hanya berdurasi dua jam dan hilangnya waktu istirahat dalam pembelajaran tatap muka saat pandemi menyebabkan kurangnya interaksi antara siswa dengan sekeliling.
"Hal ini akan mengurangi kemampuan siswa dalam ekplorasi emosi dan pengembarangan moral. Untuk kami mengembangkan metode pembelajaran yang juga mempertimbangkan psikologi pendidikan," kata Elda, Jumat, 11 Desember 2020.
Elda menjelaskan, metodemastery learning model adalah sistem pembelajaran dimana guru memulai kelas dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu.
"Kemudian, guru menyampaikan materi dengan cara formative assesment untuk melakukan identifikasi dan perbaikan terhadap kemampuan siswa," katanya.
Pada tahap ini, feedback dan koreksi kepada siswa juga penting dilakukan. Tahapan terakhir, guru dapat memberikan enrichment atau pengayaan dengan memberikan tugas secara daring kepada siswa.
Selajutnya, ice breaking merupakan salah satu elemen penting untuk menghidupkan suasana kelas dan meningkatkan engagement.
"Ice breaking bisa dilakukan dengan cara bermain yang bersifat fun tapi tetap memperhatikan physical distancing, misalnya permainan Bos Berkata, Tiga Enam Sembilan, Menyebut Objek, dan lain-lain," jelas Elda.
Terakhir adalah educative playing yang bertujuan untuk menstimulasi perkembangan anak-anak dan menggantikan jam istirahat sebagai waktu interaksi antar siswa.