2017, Tiga Event di Labuan Bajo
Jakarta: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat terus berupaya menjaga pintu masuk Pariwisata di Labuan Bajo. Hal ini terlihat dari konsistensi Pemkab yang masuk ke dalam 10 destinasi prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu untuk mengadakan 3 even besar di Labuan Bajo.
”Yang pertama yang saat ini kami gelar, yakni Festival Komodo 2017 yang sudah dilaksanakan sejak tanggal 4 Februari hingga 4 Maret 2017. Sementara dua lagi akan kami adakan pada bulan Juni dengan tajuk Karnaval Budaya 2017 dan bukan Oktober akan kami gelar event Petualang Komodo 2017,” kata Agustinus Ch Dhula, bupati Manggari Barat yang juga diamini Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, Theodorus Suardi.
Agustinus menjelaskan, ketiga event itu merupakan usaha Pemkab guna mempromosikan semua destinasi yang ada di Labuan Bajo, seperti Pulai Padar, Pulau Komodo, Pulau Rinca, Batu Cermin, Gua Liang dll. Ketiga pagelaran ini juga sesuai dengan instruksi Menpar Arief Yahya yang mana setiap daerah harus memiliki kalender event untuk mengangkat potensi dari destinasi yang ada.
”Ini membuat pariwisata di Labuan Bajo semakin lengkap, dan kami ada momen untuk terus mengundang dan memperkenalkan semua keunggulan wisata yang ada di derah kami. Karena sebagai label 10 destinasi Labuan Bajo, kami harus terus menjaga semua pintu masuk untuk datang ke destinasi yang ada di sini. Terima kasih juga kepada Kemenpar yang terus konsisten mendukung semua kegiatan-kegiatan kami,” ujar Agustinus lagi.
Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar juga mengucapkan terima kasih untuk pemerintah setempat yang terus konsisten menjaga atraksi di Labuan Bajo. Tapi, ia juga meminta kepada semua pihak terutama masyarakat yang ada di Labuan Bajo untuk menjaga kebersihan dan keamanan yang tempat yang akan dijadikan destinasi pariwisata.
Eksotisnya pemandangan Pulau Tidar, unik dan langkanya Pulau Komodo serta macam-macam situs snorkling diving yang luar biasa cantik dimiliki Labuan Bajo. Kecantikan alam dan bawah laut Labuan Bajo di NTT memang menarik wisatawan lokal hingga mancanegara, misalnya yang pernah dikunjungi Valentino Rossi,
Selain membuat regulasi pelarangan pembangunan dan pembatasan wisatawan di daerah konservasi Pulau Komodo, pemerintah juga berharap kerjasama dari wisatawan lokal dan asing untuk menjaga alam.
”Ini untuk masyarakat dan untuk kita semua, yuk jaga lingkungan dengan baik, jaga alam kita, jangan ada sampah lagi,” ujar Esthy.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Mantan Direktur Telkom ini mengatakan, benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik. Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.
Menpar meminta semua harus menjadi yang terbaik, juga menggunakan standar global. ”Kita harus memberikan yang terbaik di urusan Pariwisata, kehidupan masyarakatnya, pola komunikasi, mempertahankan tradisi dan budaya lokal, termasuk dalam urusan social, komitmen untuk kebersihan bersama, keamanan dan kenyamanan bersama. Atmosfer inilah yang membuat wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara betah berwisata di negara kita,”ujar Menpar Arief Yahya.
Seperti diketahui, Labuan Bajo ditetapkan sebagai 10 destinasi prioritas atau biasa disebut dengan 10 Bali Baru. (hrs)