Tiga Dugaan Penyebab Robohnya Atap RSAL Dr. Ramelan Menurut Pakar
Pakar teknik sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyebut jika setidaknya ada tiga dugaan penyebab mengapa atap di salah satu bangunan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan roboh, kemarin.
Penyebab pertama, kata Tavio adalah dari sisi desain. Kata dia, untuk membangun sebuah kontruksi yang baik, maka diperlukan perencanaan yang baik pula. Perencanaan itu antara lain meliputi perhitungan beban, mutu bahan yang dipakai, ukuran dan lain sebagainya.
"Standar desain ini sebenarnya sudah ada Standar Nasional Indonesua (SNI)nya. Seorang perencana atau konsultan perencana harus mendesain sesuai dengan standar SNI yang berlaku," kata Tavio saat dihubungi oleh ngopibareng.id.
Penyebab kedua adalah menyangkut bahan yang dipakai. Pelaksana pembangunan harus cermat dalam memilih bahan yang dipakai dalam sebuah pembangunan. Pasalnya saat ini banyak sekali produk-produk murah yang beredar di pasaran yang belum mengantongi SNI.
"Banyak home industry yang sudah memproduksi baja ringan. Asal bisa tekuk baja saja, kemudian mereka menjual. Padahal belum punya SNI. Kontraktor harus jeli memilih. Jangan asal murah saja," ujar dia.
Yang terakhir adalah fungsi desainer bangunan yang kadang dilupakan oleh pemilik bangunan. Kata Tavio, saat ini ada kecenderungan jika pemilik bangunan mengabaikan peran desainer saat akan membangun. Mereka biasanya lebih memilih beli "design and build" yang dilakukan sekaligus oleh kontraktor untuk menghemat biaya.
"Padahal dengan model desaign and build ini, fungsi pengawasan menjadi lemah. Tak ada fungsi desainer yang mengawasi dalam pengerjaan di lapangan. Karena semuanya diserahkan oleh kontraktor," kata dosen yang memiliki tiga hak paten di Nanyang Technological University, Singapura ini. (amr)