Tiga Catatan Tanwir I Muhammadiyah, Tantangan Toleransi dan Kearifan Lokal
Tanwir I Muhammadiyah periode Muktamar ke-48 di Kupang resmi ditutup pada Jumat (6 Desember 2024) di Aula Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK). Penutupan secara resmi dilakukan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Dalam penutupan dilakukan pembacaan Keputusan Tanwir I Muhammadiyah dilakukan Sekretaris PP Muhammadiyah, M. Izzul Muslimin.
Agenda Tanwir Muhammadiyah 2024 dengan tema “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”, menunjukan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi yang besar akan terus menjunjung tinggi sikap persatuan dan toleransi antarumat dan bangsa.
Keputusan Tanwir Muhammadiyah 2024 diperoleh setelah melalui enam pleno, dan satu sidang komisi yang terdiri dari Komisi A membahas Strategi Mewujudkan Indonesia Berkemakmuran. Komisis B, Usulan Perubahan AD/ART, dan Komisi C, membahas Rekomendasi.
Selain itu juga dilakukan penandatanganan Prasasti Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang ini oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. Prasasti ini sebagai artefak nanti di masa depan bahwa ada peristiwa besar di Kota Kupang.
Berikut tiga catatan penting:
1. Hadapi Tantangan ke Depan
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir Haedar mengucap syukur atas terselenggaranya agenda Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang.
“Tentu ini semua karena rahmah, rida, dan berkah dari Allah SWT sebagai tradisi dalam ibadah kita".
Haedar mengaku banyak tantangan untuk menyelenggarakan agenda besar ini. Lebih-lebih untuk urusan cuaca yang berganti-ganti secara cepat dan ekstrem.
Selain itu, Haedar juga berterima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto, serta pejabat menteri dan beberapa jajarannya yang bersedia menghadiri Tanwir di Kota Kupang.
Atas apresiasi yang diberikan Presiden RI, kata Haedar, Muhammadiyah harus tetap rendah hati tidak boleh jumawa. Semua wajib disyukuri, dan menjadikan apresiasi sebagai energi positif kita ke depan.
“Tidak boleh membuat kita lengah dan sombong,” ungkap Haedar.
Terima kasih juga disampaikan kepada Pemerintah Kota Kupang dan NTT, serta Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) NTT dan UMK.
Kesuksesan Tanwir Muhammadiyah Kupang ini, imbuhnya, memicu sembilan PWM lain yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah tanwir di masa mendatang.
Apresiasi tinggi juga Haedar Nashir tujuan kepada seluruh panitia, termasuk panitia lokal yang terdiri dari organisasi otonom maupun unsur mahasiswa dan seluruh pihak yang terlibat.
2. Menghargai Kearifan Lokal
Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK), Zainur Wula menyampaikan terima kasih dan bersyukur penyelenggaraan Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah bisa berjalan dengan lancar.
Bahkan tak hanya itu, dalam pelaksanaannya juga diagendakan groundbreaking RS Pendidikan Universitas Muhammadiyah Kupang oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
“Yang sangat membanggakan PP Muhammadiyah sangat mempertimbangkan kearifan lokal yaitu Sasando dan Bunga Sepe,” ungkapnya.
Dari awal penunjukan NTT sebagai tuan rumah Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah tidak lebih dari tiga bulan. Merupakan waktu yang relatif singkat untuk menyiapkan acara sebesar Tanwir Muhammadiyah.
Zainur Wula melihat agenda ini memberikan efek samping, khususnya di bidang ekonomi melalui bidang pariwisata. Dia berharap event-event seperti ini lebih sering diadakan di Kota Kupang.
“Aktivitas ini bukan hanya untuk Persyarikatan saja, tapi berdampak luar biasa bagi masyarakat luas,” katanya.
Ditunjuknya UMK sebagai tuan rumah menjadi pemicu dalam meningkatkan sirkulasi ekonomi, serta membangun kultur toleransi yang lebih baik.
3. Dampak Ekonomi dan Pariwisata di Kupang
Indonesia sebagai bangsa yang majemuk, tentunya harus dapat menyatukan pikiran-pikirannya dalam rangka membangun bangsa dan negara.
Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang, Zainul Wula mengucap rasa syukur atas terselenggaranya Tanwir dan Milad ke 112 Muhammadiyah, serta acara groundbreaking Rumah Sakit PKU Universitas Muhammadiyah Kupang.
“Sebagai rektor, kami mengucap Alhamdulillah sekaligus bersyukur bahwa pelaksanaan tanwir dan milad Muhammadiyah serta groundbreaking pembangunan rumah sakit PKU UMK dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tentu ini sangat luar biasa,”ucap Zainul.
Selanjutnya, Zainul juga mengungkap rasa bangganya khususnya kepada Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang telah mempertimbangkan untuk membawa kearifan lokal yang terdapat di NTT. Tentu hal tersebut membawa kebermanfaatan yang sangat besar pada NTT khususnya kota Kupang.
“Kegiatan yang ada di Kupang ini tentunya memiliki dampak yang luar biasa terutama dalam bidang ekonomi. pemerintah harusnya melihat sesering mungkin kegiatan atau event nasional dapat diselenggarakan di kota kupang sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pariwisata. Bagi kami, kegiatan ini jelas dapat mendorong kegiatan ekonomi, pariwisata, juga aktivitas sosial budaya kemasyarakatan terutama dalam meningkatkan nilai-nilai toleransi antar etnis dan agama di NTT,” ungkap Zainul.
Zainul mengatakan bahwa kegiatan Tanwir dan Milad yang telah terlaksana tersebut dapat memacu semuanya dalam melakukan peningkatan dan penggerakan dakwah di berbagai bidang khususnya untuk NTT dan kota Kupang.
“Selain dapat meningkatkan perekonomian, pariwisata, dan aktivitas sosial di kota Kupang. Terselenggaranya event sebesar ini dapat memacu kita semua di Muhammadiyah untuk dapat menggerakkan dakwah melalui berbagai bidang di provinsi NTT khususnya di kota Kupang,” tuturnya.