Tiga Bulan, 20 PSK Terpapar HIV/AIDS
Temuan kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immnune Deficiency Syndrome (AIDS) di kalangan berisiko tinggi kembali mencuat di Kabupaten Probolinggo.
Selama sekitar tiga bulan terakhir (hingga 12 April), dari kalangan penjaja seks komersial (PSK) yang terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat 20 orang di antaranya diketahui terpapar HIV/AIDS.
"Jumlah 20 PSK yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS itu hanya dari para PSK yang selama tiga bulan terakhir terjaring razia Satpol PP,” ujar Kasi Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, dr Dewi Veronica, Jumat, 11 April 2019.
Dikatakan angka ini menunjukkan fenomena gunung es, di mana yang tampak di permukaan hanya sebagian kecil dibandingkan jumlah PSK keseluruhan yang terpapar HIV/AIDS. “Meski kami belum mengetahui jumlah pastinya, kalangan PSK yang terpapar HIV/AIDS tentu lebih besar,” ujarnya.
Seperti diketahui, setiap kali merazia PSK, Satpol PP selalu melibatkan Dinkes. PSK yang terjaring razia biasanya langsung menjalani pemeriksaan cepat (rapid test) HIV/AIDS. “Jadi 20 PSK yang mengidap HIV/AIDS ini merupakan sebagian PSK yang terjaring razia selama sekitar tiga bulan terakhir,” ujar Dewi.
PSK yang terpapar HIV/AIDS sebagian merupakan “pemain lama”, sebagian lagi merupakan “pendatang baru” dari sejumlah tempat di Kabupaten Probolinggo. “Begitu diketahui mereka terpapar HIV/AIDS langsung kami berikan pendampingan dan pengobatan,” ujarnya.
Soal razia terhadap PSK yang sebagian diketahui mengidap HIV/AIDS dibenarkan Koordinator Lapangan Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP Kabupaten Probolinggo, Nurul Arifin. Dikatakan selama tiga bulan terakhir, Satpol PP sudah empat kali melakukan razia penyakit masyarakat (Pekat). “Sasarannya, PSK dan muncikari yang memfasilitasi PSK,” ujarnya.
Pada razia pertama di Kecamatan Tegalsiwalan, Satpol PP berhasil menjaring 10 orang, dilanjutkan razia kedua di Kecamatan Besuk sebanyak 9 orang terjaring. “Pada razia ketiga di Kecamatan Wonomerto terjaring 11 orang dan razia keempat di Kecamatan Paiton sebanyak 6 orang terjaring,” ujar Nurul.
Sebelumnya, Pengelola Program HIV/AIDS Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, Adek Budi Waluyo mencatat, selama tiga bulan terakhir diketahui terdapat 37 kasus baru HIV/AIDS.
Adek menambahkan, jumlah kasus baru HIV/AIDS setiap tahun berubah. Seselama tiga tahun terakhir misalnya, pada 2016 tercatat sebanyak 229 kasus HIV/AIDS. “Sebanyak 94 pasien di antaranya dilaporkan meninggal dunia,” ujarnya.
Pada 2017, jumlah kasus HIV/AIDS relatif sama yakni, sebanyak 233 kasus dengan 101 di antaranya meninggal dunia. “Pada 2018, kasus HIV/AIDS sedikit menurun yakni, 227 pasien dengan 34 di antaranya meninggal dunia,” ujar Adek. (isa)