Tiga Bulan, 10 Kecelakaan KA di Lamongan
Kecelakaan kereta api (KA) di Lamongan tercatat cukup tinggi. Selama tiga bulan tahun ini, sudah 10 kejadian. Kebanyakan terjadi di lintasan rel tanpa palang pintu.
Kabid Angkutan Umum Dinas Perhubungan Lamongan, Toni Ariantoro mengatakan, dari jumlah laka tersebut jumlah korban meninggal dunia minim.
"Selama sebulan, hanya satu orang meninggal dunia. Dan mudah-mudahan selamanya tidak akan ada, termasuk kecelakaan kereta api," katanya, Minggu 27 Maret 2002 sore.
Toni menjelaskan, sepanjang jalur perbatasan Gresik-Babat, terdapat 122 lokasi lintasan rel kereta api aktif yang juga sebagai jalan penduduk. Sebanyak itu, hanya 44 tercatat sebagai lintasan resmi. Tiga di antaranya dijaga PT KAI dan berpalang pintu dan 11 lokasi lintasan dijaga dinas perhubungan.
Sedang lintasan tidak resmi sebanyak 76 lokasi. Sebanyak ini ada enam lokasi yang berpalang pintu, hasil swadaya masyarakat. Belakangan, ada 19 lokasi perlintasan yang sudah ditutup. Tentu, sebelumnya dikoordinasikan dengan pihak desa setempat.
"Kalaupun selama tiga bulan terdapat kecelakaan kereta api sebanyak itu dan dihubungan dengan data lintasan tadi, kecelakaan yang terjadi lebih dikarenakan belum adanya pos jaga di rel kereta tanpa palang pintu. Juga, beberapa pos jaga saja yang representatif," katanya.
Dari data yang diperoleh ngopibareng.id, mobil Toyota Sienta dengan nomor polisi N 1920 SB yang dikemudikan Nasarudin, 45 tahun, asal Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Gresik dihantan kereta api barang jurusan Surabaya-Jakarta.
Kejadiannya, di lintasan rel tanpa palang pintu di Desa Paji, Kecamatan Pucuk, Jumat, 25 Maret 2022. Mobil hancur, korban terlempar tetapi selamat.
Esok harinya, sepeda motor W 3974 QQ yang dikendarai Sutrisno, 23 tahun, warga Desa Doyomulyo, Kecamatan Kembangbahu terserempet kereta api Agro Angrek jurusan Jakarta-Surabaya di lintasan rel tanpa palang pintu Desa Deket Wetan, Kecamatan Deket. Korban sempat terpental hingga 10 meter, tetapi juga selamat.