Tiga Bukti Kasus Ratna Sarumpaet Hoax
Kasus dugaan penganiayaan terhadap aktivis Ratna Sarumpaet masih menyita perhatian publik. Kini di media sosial muncul pesan berantai soal analisis polisi atas dugaan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet. Pesan berantai ini dikirimkan dalam format PDF.
Dalam pesan berantai yang berjudul "Laporan Hasil PenyelidikanViralnya Berita Pengeroyokan Ratna Sarumpaet", itu menyebut intinya berita itu adalah hoax. Banyak fakta yang disebutkan dalam laporan hasil penyelidikan itu antara lain:
1. Tidak ada konferensi negara asing di Jawa Barat
Hasil koordinasi dengan pihak Bandara Husein Sastranegara misalnya dengan Aviation Security, sopir rental porter, sopir taksi tidak mengetahui adanya peristiwa pengeroyokan terhadap Ratna Sarumpaet. Selain itu juga, polisi tak menemukan manifes kedatangan-keberangkatan Ratna Sarumpaet di Bandara Husein Sastranegara pada 21 September lalu.
2. Nomor telepon seluler Ratna Sarumpaet aktif di Jakarta
Uniknya, berdasarkan pelacakan nomor telepon genggam milik Ratna Sarumpaet, diketahui jika nomor tersebut aktif di wilayah Jakarta sejak tanggal 20-24 September lalu. Bahkan berdasarkan pelacakan penggunaan kartu kredit milik bersama antara Ibrahim Fahmi Al Hadi dan Ratna Sarumpaet, diketahui jika kartu kredit ini digunakan di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estika Jakarta.
Aktivitas pelacakan transaksi keuangan itu terjadi beberapa kali yaitu pada 20 September pukul 21.00.02 WIB sejumlah Rp 25 juta, 21 September pukul 17:06:59 transaksi debit Rp 25 juta dan pada tanggal 24 September jam 21:11:48 WIB transaksi debit Rp 40 juta
3. Ratna Sarumpaet keluar rumah sakit dengan taksi
Dalam laporan tersebut juga menyebut jika Ratna Sarumpaet keluar dari RS Bina Estetika pada hari Senin 24 September sekitar pukul 21.28 WIB dengan menggunakan taxi Blue Bird. Pelacakan ini berdasarkan ini rekaman cctv kamera rumah sakit. (amr)