Tiga Bentuk Kezaliman, Memahami Penegakan Hukum bagi Orang Zalim
Kezaliman bisa terjadi pada, siapa saja. Berperilaku zalim pun bisa dilakukan siapa saja. Karena itu, Islam memberikan petunjuk yang jelas terhadap masalah ini.
Penegakan Hukum Bagi Orang yang Zalim
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَتُؤَدُّنَّ الحُقُوقَ إِلَى أهْلِهَا يَومَ القِيَامَةِ، حَتَّى يُقَادَ للشَّاةِ الجَلْحَاءِ مِنَ الشَّاةِ القَرْنَاءِ. (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasûlullâh ﷺ bersabda: "Niscayalah engkau itu akan menunaikan - memberikan - hak-hak itu kepada ahlinya - pemiliknya - pada hari kiamat, sehingga dibimbinglah kambing yang tak bertanduk dari kambing yang bertanduk - yakni kambing tak bertanduk itu akan memberikan balasan menyakiti kepada kambing yang bertanduk sesuai dengan perbuatan yang bertanduk itu ketika di dunia." (HR. Muslim).
𝐏𝐞𝐥𝐚𝐣𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐫𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐩𝐚𝐝𝐚 H𝐚𝐝𝐢𝐭𝐬 𝐝𝐢 𝐚𝐭𝐚𝐬 :
1. Termasuk keadilan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah menegakkan qishash (hukuman) di antara makhluk di hari kiamat.
2. Tidak ada makhluk yang didzalimi di dunia oleh yang lain kecuali akan Allah kembalikan haknya di hari kiamat, bahkan diantaranya hewan.
3. Akan didatangkan orang yang zalim dan yang dizalimi, sekecil apapun kezaliman tersebut, baik berupa;
1) Kezaliman harta
Seperti: pencurian, perampokan, penipuan, hutang.
2) Kezaliman kehormatan
Seperti: umpatan, ghibah dan tuduhan palsu.
3) Kezaliman fisik
Seperti: pemukulan, pembunuhan, dan lain-lain.
Bagaimana Seharusnya
4. Oleh karena itu seorang Muslim di dunia apabila berbuat zalim maka hendaknya:
1) Bersegera untuk meminta maaf, dan
2) Mengembalikan hak orang yang pernah dia zalimi.
Sebagaimana sabda Rasûlullâh ﷺ yang artinya: “Barangsiapa yang memiliki kedzaliman kepada orang lain baik berupa kehormatan atau sesuatu yang lain, maka hendaklah dia meminta dihalalkan darinya pada hari ini. Sebelum datang hari yang disitu tidak ada dinar maupun dirham.” (HR. Bukhari).
𝐓𝐞𝐦𝐚 H𝐚𝐝𝐢𝐭𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐢𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐲𝐚𝐭 𝐀𝐥-𝐐𝐮𝐫'𝐚𝐧 :
Orang yang didzalimi di dunia boleh membalas dengan balasan yang setimpal. Akan tetapi tidak boleh dia membalas dengan berlebihan, karena dengan demikian justru dia menjadi orang yang dzalim yang akan diambil kebaikannya. Dan apabila dia memaafkan maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan pahala yang besar;
وَجَزَٲٓؤُاْ سَيِّئَةٍ۬ سَيِّئَةٌ۬ مِّثۡلُهَاۖ فَمَنۡ عَفَا وَأَصۡلَحَ فَأَجۡرُهُ ۥ عَلَى ٱللّٰهِۚ إِنَّهُ ۥ لَا يُحِبُّ ٱلظَّـٰلِمِينَ ۞
“Dan balasan sebuah kejelekan adalah kejelekan yang setimpal. Dan barang siapa yang memaafkan dan memperbaiki, maka pahalanya atas Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sesungguhnya Dia tidak mencintai orang-orang yang dzalim.” (QS. Asy-Syura: 40).
Demikian wallahu a'lam.
Semoga bermanfaat.