Tiga Bahaya bagi Generasi Muda, Diungkap FKPT Jatim di Malang
Generasi muda Indonesia kini tengah menghadapi masalah yang cukup berbahaya yang kompleks untuk dipecahkan dalam menghadapi Indonesia Emas 2045. Di antaranya, bahaya narkoba, masalah korupsi dan terorisme, yang diawali dengan sikap intoleransi dan radikalisme.
Masalah-masalah itu termasuk dalam penanganan extra-ordinary, karena sifatnya yang khusus dibanding masalah lainnya.
Hal itu terungkap dalam acara "Sosialisasi Bahaya Intoleransi, Radikalisme dan Narkoba bagi Generasi Muda", digelar di Malang, Kamis 21 September 2023. Kegiatan yang dilaksanakan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur ini, diikuti ratusan siswa SMA/SMK se-Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Malang.
Hadir sebagai pembicara pada kesempatan itu, Kepala FKPT Jatim Dr Hj Hesti Armiwulan S, SH MHum dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur, Eddy Supriyanto SSTP, MPSDM, AKBP Rony Purwahyudi SH, Ditresnarkoba Polda Jatim, dimoderatori Moh Arifin MAg (Kabid Agama, Sosbud FKPT Jatim). Acara dibuka Kepala Bakorwil III Malang, Drs Budi Santosa.
Penanaman Bela Negara
Dalam paparannya, Kepada Bakesbangpol Prov Jatim Eddy Supriyanto SSTP, MPSDM, menegaskan pentingnya upaya penanaman bela negara. Yakni, mempunyai rasa ikut memiliki negeri ini dan terpanggil untuk ikut serta dalam upaya bela negara.
"Generasi muda, khususnya siswa-siswi SMA/SMK dan usia sebayanya, harus tegas menolak dan memberantas penyebaran ajaran/paham yang bertentangan dengan Pancasila," tuturnya.
Selain itu, ditanamkan nilai berjiwa “merah-putih” yang selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan
kelompok dan pribadi supaya persatuan dan kesatuan bangsa tetap kokoh.
"Tidak berpuas diri, peluang harus selalu kita ciptakan, untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia, sejajar dengan bangsa maju," tutur Eddy.
Menurut Eddy Supriyanto, persiapkan diri dengan baik menjadi agen perubahan dan menguasai IPTEK dengan mengikuti perkembangan lingkungan strategis baik nasional, regional, maupun internasional.
"Membangun persaudaraan, toleransi, kerukunan dan harmoni di Bumi Pertiwi sesuai semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika," tambahnya.
Advertisement