Tiga Amal Ibadah Malam Bulan Ramadan, Jalan Meraih Lailatul Qadar
Salah satu keistimewaan yang paling diharapkan oleh seluruh umat Muslim saat bulan suci Ramadan adalah bisa meraih malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar ini terjadi pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.
Sejumlah umat Islam pun memotivasi kembali semangat ibadahnya pada waktu-waktu tersebut dengan memperbanyak shalat malam, dzikir, serta doa bersama.
Setidaknya ada tiga ibadah yang apabila rutin dilaksanakan di malam hari, nantinya orang tersebut mendapat Lailatul Qadar.
Tiga Amal Ibadah Raih Lailatul Qadar
Cara ibadah bisa menggapai Lailatul Qadar berikut memiliki kemungkinan besar mendapatkan malam seribu bulan tersebut.
Setidaknya ada tiga ibadah yang apabila rutin dilakukan bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Pertama adalah Shalat Tarawih
Kedua Sahalat Tahajud, dan
Ketiga Tadarus, membaca Al-Qur'an serta menjauhkan diri dari hal-hal maksiat.
Untuk menggapai malam Lailatul Qadar, seseorang tidak harus menunggu semalaman. Artinya, kita diharuskan tidur dahulu setelah melaksankan shalat tarawih lalu bangun di sepertiga malam untuk melaksanakan shalat tahajud.
Saat melaksanakan tahajud, lakukanlah sebanyak mungkin atau jumlah rakaat lebih banyak dari hari-hari biasanya.
Cara menghidupkan tidak anda harus semalam, suntuk. Paling tidak begini anda shalat tarawih, istirahat, kita bangun malam tahajud.
Semakin rindu seseorang terhadap malam Lailatul Qadar dan kita ingin meraihnya, maka harus terus melakukan ibadah sebanyak mungkin.
Selain itu, apabila seseorang setelah selesai melaksanakan shalat tarawih, hidupkan malam-malam tersebut dengan membaca Al-Qur'an sebelum ia pergi beristirahat dan melanjutkan tahajud nantinya.
Apabila ketiga hal tersebut dilakukan, kita akan mendapat Lailatul Qadar.
Tarawih selesai, karena Ramadan kita akan tambah dengan sedikit baca Al-Qur'an, kita dapat Lailatul Qadar.
Selain itu, kita juga harus menghindari sesuatu yang sekiranya dapat menjauhkan diri dengan rahmat Allah, salah satunya dengan tontonan.
Mulailah untuk meninggalkan tontonan-tontonan yang berbau maksiat.
Para ulama mengingatkan, hindari sesuatu yang menjauhkan kita dari rahmat Allah, tontonan kita ubah, mungkin semuanya yang menjadikan maksiat kita tinggalkan, kita mendapat Lailatul Qadar. Kalau sudah kita mendapatkan itu, mendapatkan lebih dari Seribu Bulan.
Malam Lailatul Qadar disembunyikan Allah Ta'ala, tidak ada seorang manusai pun yang tahu kapan datangnya.
Hanya saja kita bisa berusaha untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar dengan penuh kerinduan dan menjaga malam Ramadhan dengan melakukan ibadah di setiapnya.
Jadi intinya Lailatul Qadar disembunyikan oleh Allah dan siapapun boleh mendapatkannya asalkan dia merindukan dengan rindu yang sesungguhnya kemudian dia menunggu Lailatul Qadar tersebut.
Bila kita pada setiap malam menjaga Lailtaul Qadar, maka kita akan mendapatkannya. Sungguh Allah Mahakasih dengan hambanya.
Dzikir Harian
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul Istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yg bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس
Advertisement