Tidur pun Yakin Kemurahan Rahmat Allah, Ini Humor Gus Baha
KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha') memang fenomenal. Penceramah favorit di media sosial, figur kesayangan KH Maimoen Zubair (almaghfurlah), Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang.
Selain menonjol dengan keilmuannya, Gus Baha merupakan sosok santri yang dekat dengan kiainya. Dalam berbagai kesempatan, ia selalu mendampingi gurunya, ya Mbah Moen itu. Mulai dari duduk santai, hingga urusan mencari ta'bir dan menerima tamu-tamu ulama-ulama besar yang berkunjung ke Al Anwar. Sehingga ia dijuluki sebagai santri kesayangan Mbah Moen.
Suatu hari, Gus Baha pernah dipanggil untuk mencarikan ta'bir tentang suatu persoalan oleh Mbah Moen. Saking cepatnya ta'bir itu akhirnya ditemukan, tanpa membuka dahulu referensi kitab yang dimaksud hingga gurunya pun terharu dan ngendikan "Iyo ha'... Koe pancen cerdas tenan" (Iya ha'... Kamu memang benar-benar cerdas).
Selain itu Gus Baha juga kerap dijadikan contoh teladan oleh Mbah Moen ketika memberikan mawa'izh di berbagai kesempatan tentang profil santri ideal. "Santri tenan iku yo koyo Baha' iku...." (Santri yang sebenarnya itu ya seperti Baha' itu....)" kata Mbah Moen.
Dalam riwayat pendidikannya, semenjak kecil hingga ia mengasuh pesantren warisan ayahnya saat ini, Gus Baha hanya mengenyam pendidikan dari dua pesantren; pesantren ayahnya sendiri di Desa Narukan dan Pesantren Al-Anwar Karangmangu, Rembang.
Ayah Gus Baha pernah menawarkan kepadanya untuk mondok di Rushaifah atau Yaman. Akan tetap jawaban Gus Baha cukup mengejutkan, ia lebih memilih untuk tetap di Indonesia setia kepada almamaternya Madrasah Ghozaliyah Syafi'iyyah PP. Al Anwar dan pesantrennya sendiri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3iA di Narukan, Rembang, Jawa Tengah.
Gus Baha' dalam suatu ceramah berkisah soal tidur, dalam humor sufi kali ini.
Seorang ahli ibadah yang hampir setiap hari puasa sunah, malamnya rajin salat tahajud, suatu saat bertanya kepada Tuhan. “Tuhan, adakah orang yang lebih baik dari aku?”
Tuhan lalu menjawab, “Ada.”
“Tunjukkan kepadaku, siapa orang itu…” pinta si tukang ibadah.
Tuhan lalu menunjukkan seseorang yang suka tidur. Segera si tukang ibadah protes. “Tuhan, kenapa orang yang suka tidur bisa lebih baik dibanding aku?”
“Kamu rajin beribadah siang dan malam, karena khawatir masuk neraka. Kamu sesungguhnya meragukan kasih sayangku. Sementara orang itu tidur karena yakin aku akan memasukkannya ke dalam surga. Dia tenang karena yakin begitu melimpahnya kasih sayangku.”
Begitulah humor sufi disampaikan Gus Baha’ bagi para pecintanya.
Advertisement