Tidak Terdampak Video Viral Sapi Pingsan, RPH Surabaya Sebut Harga Daging Stabil
Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Kota Surabaya mencatatkan harga daging di Kota Pahlawan relatif stabil, walau sempat diterpa isu tidak sedap terkait metode pemingsanan atau stunning terhadap hewan ternak sapi.
Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya Fajar Iswandaru mengatakan, meski pasokan sapi lokal mengalami penurunan pasca Hari Raya Idul Adha, hal itu tidak mempengaruhi harga dan stok daging di pasaran.
Bahwa untuk harga daging D1 masih berada di rentang harga sekitar Rp110 sampai Rp120 ribu per kilogram. "Harga daging D1 itu sekitar Rp110 sampai dengan Rp120 ribu per kilogram. Prinsipnya tidak ada inflasi harga daging di Surabaya, harga daging relatif stabil," ungkapnya, Minggu 29 September 2024.
Dirinya juga menegaskan, tren penurunan pasokan sapi lokal setelah Idul Adha, merupakan hal yang biasa. Pihaknya juga telah mengambil sejumlah langkah antisipatif, seperti mendatangkan sapi dari luar daerah untuk menambah pasokan di Surabaya.
"Setelah Idul Adha biasanya pasokan sapi lokal agak berkurang. Kami menambah pasokan dengan sapi dari luar daerah untuk memastikan kebutuhan daging tetap terpenuhi," ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa meski pasokan sapi lokal berkurang, tidak ada inflasi atau kenaikan harga daging di Surabaya. Hal ini dikarenakan permintaan daging masih dapat diimbangi dengan pasokan yang tersedia. "Alhamdulillah, tidak ada lonjakan harga daging maupun inflasi," tambahnya.
Fajar melanjutkan, pada setiap akhir bulan, pihaknya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga rutin melakukan rapat pengendalian harga bahan pokok. Dalam rapat tersebut, daging tidak termasuk dalam komoditas yang mengalami kenaikan harga. "Kenaikan harga daging biasanya terjadi menjelang Hari Raya Idulfitri, selebihnya harga relatif terkendali dan aman," imbuhnya.
Terkait stok daging di Surabaya, Fajar memastikan bahwa PD RPH masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat meskipun permintaan daging fluktuatif.
Seperti pada bulan Maulid Nabi, permintaan terhadap daging cenderung meningkat karena banyaknya perayaan atau hajatan yang dilakukan masyarakat. "Biasanya permintaan tergantung pada bulan-bulan tertentu. Pada bulan Maulid Nabi ini, permintaan daging meningkat karena banyak perayaan. Tapi kami bisa memenuhi kebutuhan dengan pemotongan rata-rata sekitar 125 ekor sapi per hari di RPH Pegirian," jelasnya.
Fajar menegaskan bahwa fokus utama PD RPH adalah memfasilitasi jasa pemotongan hewan, dengan memastikan kesehatan daripada hewan yang akan disembelih serta keamanan daging yang dihasilkan. "Kami fokus pada jasa pemotongan hewan, memastikan hewan yang dipotong sehat, dan dagingnya aman untuk dikonsumsi," katanya.
Menurutnya, distribusi daging hasil pemotongan menjadi tanggung jawab mitra jagal yang bekerja sama dengan PD RPH Surabaya. Mereka yang bertugas mendistribusikan daging ke pasar-pasar tradisional, terutama ke sentra daging Pasar Arimbi Surabaya.
"Pendistribusian daging dilakukan para mitra jagal kami ke pasar-pasar tradisional maupun yang utama menjadi supplier di Pasar Daging Arimbi, yang sekarang menjadi sentra penjualan daging terbaik di Surabaya dengan harga yang ramah," pungkasnya.