Tas Wartawan Digondol Maling di KRL Comutterline Jabodetabek
Perhatian bagi pengguna KRL Commuterline di Jabodetabek. Aksi kriminalitas di dalam moda transportasi ini kembali "memakan" korban. Tidak tebang pilih, siapapun yang lengah akan mendapat giliran menjadi korban.
Modusnya, pelaku pura-pura sebagai penumpang. Mereka mengincar tas penumpang yang ditaruh di atas tempat duduk. Pelaku mengambil tas penumpang saat pemiliknya lengah. Kejadian ini menimpa seorang wartawan Koran Sindo, Sudarsono, pada Kamis 19 November 2020 siang.
Menurut penuturan korban, ia naik KRL dari Stasiun Depok Baru menuju Stasiun Gondangdia menuju tempatnya bekerja. "Saat naik, semua tempat duduk terisi. Akhirnya saya berdiri. Karena lumayan berat, tas saya taruh di rak yang berada di atas tempat duduk penumpang,” kata korban.
Saat kereta masuk Stasiun Tanjung Barat, penumpang yang berada persis di bawah tas korban turun. Lantas korban pun duduk di tempat duduk tersebut. Tanpa curiga, korban merogoh ponsel di saku bajunya. Korban pun asyik dengan ponselnya. Saat tiba di Stasiun Cawang banyak penumpang yang naik dan turun dari kereta.
Melihat kerumunan penumpang hilir mudik dalam KRL, Sudarsono lantas melihat ke atas tapi ternyata tasnya sudah raib. “Saya panik. Kata penumpang yang duduk di depan saya, tas saya diambil orang yang berdiri di dekat pintu kereta. Katanya dia turun di Stasiun Pasar Minggu Baru. Dan di tempat orang yang berdiri di dekat pintu tersebut ada tas hitam yang sudah belel. Tas belel itu kemungkinan milik pelaku,” terang Sudarsono.
Selanjutnya, korban turun di Stasiun Tebet melaporkan kejadian tersebut ke petugas stasiun. “Memang harus waspada, Pak. Akhir-akhir ini modus kejahatan tukar tas di dalam kereta mulai ada lagi. Padahal sudah beberapa lama tak ada laporan masuk ke kami. Mungkin karena penumpang mulai banyak lagi,” kata Rifqi, petugas PT Kereta Commuter Indonesia yang menerima laporan korban.
Dalam tas korban berisi kitab suci Alquran, kain sarung, paspor, baju batik, kunci rumah dan beberapa pakaian lainnya. Akibat dari kejadian tersebut, korban menunda rencananya pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
“Rencananya malam ini saya mau pulang kampung untuk menghadiri acara pernikahan keluarga. Tapi tasku diambil orang, mungkin besok saya baru pulang kampung,” katanya.
"Ini yang namanya tidak tebang pilih, tas kerja wartawan juga diembat," sambung Sudarsono dengan menahan dongkol.