Tidak Memfilter Konten Porno, WhatsApp Akan Diblokir
Pemblokiran terhadap aplikasi WhatsApp (WA) diperkirakan bakal menuai banyak protes. Apalagi pengguna WA di Indonesia lebih dari 100 juta orang.
Menurut pakar keamanan siber, Pratama Persadha pemakai WA bukan hanya orang biasa, melainkan para petinggi negara juga menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi.
Pratama mengemukakan hal itu ketika merespons rencana Kementerian Komununikasi dan Informatika (Kemkominfo) memblokir WA apabila penyedia aplikasi WhatsApp tidak memfilter konten porno.
"Kalau sampai beneran berani melakukan blokir, akan diprotes banyak orang. Mungkin nanti yang akan demo lebih banyak daripada demo 411," kata Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi, Senin 6 November 2017.
Dia membandingkan perbedaan dengan Cina yang berani melakukan blokir aplikasi atau layanan media sosial asing apa pun karena memiliki aplikasi alternatif yang tidak kalah dengan Facebook, WA, Google, dll.
"La, kita? Mau pakai apa? wong belum ada solusi lain untuk menciptakan aplikasi pengganti," sambungnya.
Oleh karena itu, Pratama menegaskan, harus segera dipikirkan bahwa Indonesia segera mandiri di bidang solusi digital apa pun.
"Cara terbaik adalah bicara baik-baik dengan Facebook. Memohon mereka agar membuat aplikasi WA khusus Indonesia atau membatasi konten-konten tertentu untuk wilayah negara Indonesia," katanya.
Menurutnya, WA ini beda dengan Telegram yang usernya tidak terlalu banyak di Indonesia. Telegram diblokir tidak menyebabkan keresahan yang berlebihan.
"Akan tetapi, kalau WA yang diblokir, bisa ramai nantinya," ujarnua. (nta/hrs)