Tidak Beradab, Anies Baswedan Larang Aparat Main Gebug
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjamin polisi maupun aparat yang lain, tidak akan main gebug dalam mengawal pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota.
Anies Baswedan memandang perlu menjelaskan ini, mengingat ada semacam kekhawatiran di masyarakat, aparat akan main gebuk seperti di video dari luar negeri yang mereka tonton di media sosial.
"Mendisiplinkan masyarakat dengan main gebuk seperti di luar negeri itu merupakan tindakan yang tidak beradab dan bukan budaya Indonesia," kata Anies Baswedan di Jakarta, Sabtu 11 April 2020.
Sesuai dengan janji Kapolda Metro Jaya
Irjen Nana Sudjana, bahwa polisi akan berhati-hati dalam mengamankan PSBB di Jakarta. Polisi akan mengedapankan tindakan prefentif dan persuasif yang humanis.
"Sedang tindakan hukum merupakan opsi yang terakhir, apabila dianggap sudah melampui batas dan dengan sengaja melanggar aturan," ujar Anies Baswedan.
Supaya masyarakat tidak cemas dan dicekam ketakutan, gubernur minta masyarakat tidak mengupload gambar atau video yang menggambrakan kekerasan terkait pelaksanaan lockdown di negara lain.
"Gambar video itu kemudian diberi narasi dengan bahasa Indonesia, seakan akan kejadiannya di Indonesia," sesal mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Kabinet Kerja ini.
Dalam situasi yang penuh dengan keprihatinan ini. Anies Baswedan mengajak semua pihak menyatukan tekad untuk bersama-sama mencegah penularan Covid-19.
"Menghadapi pendemi virus corona memerlukan pengorbanan. Pengorbanan terendah bagi masyarakat adalah berdiam di rumah," pesan gubernur.
Advertisement