Tidak Ada Potongan Pajak
PADA zaman khalifah Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz, terdapat Gubernur Mesir. Dia bernama Hayyan. Pada suatu hari, Hayyan duduk di kursi menengadah ke langit-langit kantornya. Kepalanya pusing. Melihat kenyataan sosial di Mesir, ia berpikir, “Ah, setoran ke Ibu Kota di Baghdad pasti minus. Pasalnya pendapatan negara dari sektor jizyah (upeti yang dipungut dari non-Muslim) di Mesir turun merosot.”
Dalam catatan sejarah, Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz adalah seorang penguasa yang sangat adil lagi zuhud. Ia wafat pada 101 H.
“Selamat pagi Amirul Mukminin. Semoga paduka yang mulia sehat sejahtera dalam lindungan Allah SWT. Sehubungan dengan ini, izinkan hamba menyampaikan laporan belakangan ini. Hamba mohon maaf. Orang-orang di sini telah memeluk Islam. Artinya, ke depan tidak ada lagi pendapatan negara dari sektor jizyah,” kata Hayyan dalam sepucuk suratnya kepada Umar bin Abdul Aziz.
Menerima laporan ini Umar bin Abdul Aziz tersenyum. Sebagaimana kisah ini, dikutip dari Akhbarul Hamqa wal Mughaffalin (Hikayat Orang Dungu dan Orang Lalai) karya Abdurrahman Al-Jauzi, ia kemudian mengambil pena dan menulis tanggapannya.
“Semoga Allah jauhkan kita dari jizyah. Wahai Hayyan, kau harus ingat bahwa Allah mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa petunjuk, bukan petugas pemungut jizyah,” tulis Umar bin Abdul Aziz dalam surat balasannya. (adi)