Tiba-tiba Jadi Debitur, 200 Warga Geruduk Kantor FIF Gresik
Sekitar 200 warga tiba-tiba menjadi debitur di FIF Cabang Gresik. Padahal, mereka sebelumnya telah membeli motor di beberapa dealer secara tunai. Merasa jadi korban, penipuan, mereka meminta lembaga leasing ini bertanggung jawab.
Para korban datang ke kantor FIF Gresik dengan didampingi beberapa kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Gresik, Selasa, 14 Juli 2020. Perwakilan korban ditemui Kepala FIF Cabang Gresik Ira Oktafia Damayanti.
"Kita menuntut managemen FIF bertanggung jawab terhadap warga kita yang tidak pernah pinjam (kredit) tapi jadi nasabah di FIF. Terkait perkreditan sepeda motor yang dibeli tunai," ujar Nurul Yatim, Ketua AKD Kabupaten Gresik.
Dari hasil pertemuan tersebut, lanjut Yatim, pihak managemen FIF Gresik tidak bisa memberi kepastian dan solusi yang tepat. Dengan alasan pihak managemen masih menunggu proses di kepolisian. Termasuk menunggu petunjuk dari manajemen pusat.
"Jawabannya ternyata tidak menyenangkan. Karena tuntutan kita kembalikan BPKB warga kita. Lalu harus ada pemutihan BI 'cecking' warga yang tidak pernah merasa pinjam. Karena dengan persoalan itu banyak warga yang tidak bisa mengakses pinjaman," katanya.
Yatim menegaskan, bilamana tidak ada kepastian solusi maka pihaknya akan meminta bantuan DPRD Gresik untuk dilakukan hearing. Termasuk maminta bantuan kepada Bupati Gresik untuk menindaklanjuti persoalan ini,
"Karena sangat banyak korbannya, bukan persoalan individu, maka harus dipikir bareng-bareng. Jangan sampai tidak merasa pinjam kemudian dikorbankan menjadi pinjam di FIF dengan kredit macet. Apalagi BI checkingnya jelek kasihan warga," paparnya.
Ditambahkan, dalam pertemuan tersebut pihak managemen mengakui ada kesalahan di SOP terkait keabsahan pengajuan kredit. Dimana ada beberapa oknum yang bermain di situ, sehingga ada pihak yang tidak pernah melakukan kontrak kredit tapi menjadi debitur.
"Berarti SOP dalam pengajuan kredit kan tidak dilalui oleh FIF. Karena warga tidak pernah dikunjungi, tidak pernah ada kontrak. Katanya ada oknum yang masih dicari pihak FIF. Yang jelas ada kesalahan disitu dan tidak boleh managemen FIF angkat tangan," imbuhnya.
Saat dimintai klarifikasi terkait kedatangan warga yang meminta pertanggungjawaban karena mendadak jadi debitur, pihak managemen FIF Cabang Gresik nampaknya enggan memberikan penjelasan.
"Iya besok saja mas. Maaf hari ini benar-benar sibuk. Ini diperkirakan selesai jam 21.00," kata Edy Siswanto, Kepala Head Of Remidial FIF Gresik saat dihubungi via selulernya.