Tiba di Makkah Dini Hari, Jokowi Langsung Umrah
Usai bertemu Putra Mahkota Kerajaan Saudi Muhammad bin Salman, Presiden Joko Widodo langsung menuju Makkah untuk melakukan ibadah umrah. Rombongan presiden tiba di Bandar Udara Internasional King Abdul Azis Senin dini hari, 01.57 waktu setempat, setelah menempuh penerbangan satu setengah jam dari Riyadh.
Sebelum bertolak ke Jeddah, Jokowi sempat bertemu dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Muhammad bin Salman. Keduanya tidak hanya melakukan pembicaraan bilateral, tapi juga jamuan makan malam di Istana Putra Mahkota di Riyadh.
Saat tiba di Jeddah, Jokowi sudah mengenakan pakaian umrah. Ia melakukan ibadah umrah menjelang pemilihan presiden yang akan berlangsung 17 April 2019. Hal yang sama juga dilakukan beberapa hari menjelang Pilpres 2014 yang mengantarkan dia menjadi orang pertama di RI periode pertama.
Kunjungan negara dan ibadah umrah Presiden Jokowi ini dilakukan setelah ia menghadiri Rapat Akbar di Gelora Senayan yang dihadiri ratusan ribu massa. Rombongan presiden berangkat ke Arab Saudi beberapa saat setelah mengikuti debat terakhir di Hotel Sultan Jakarta.
Presiden berangkat umrah bersama keluarga. Ia didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi dan dua putranya Gibran Rakabumi dan Kaesang Mangarep. Selama di Riyadh, Jokowi disambut hangat oleh Raja Salman dan Putra Mahkota. Kedatangan Jokowi di Riyadh memang untuk memenuhi undangan Raja.
Puji Stabilitas Indonesia
Sementara itu, dalam pembicaraan dengan Muhammad bin Salman, dibahas sejumlah peluang kerjasama antara dua negara. Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Dubes RI di Riyadh Agus Maftuh Abegabriel.
Menurut Retno, dalam pertemuan bilateral tersebut telah disepakati untuk membentuk mekanisme konsultasi tingkat pemimpin dan melakukan pertemuan setahun sekali. “Indonesia-Saudi juga sepakat segera melakukan pertemuan untuk membahas investasi dan kerjasama ekonomi lain,” kata Retno.
Arab Saudi tertarik melakukan kerjasama di bidang energi dan petro kimia. Hal ini disampaikan kembali oleh Putra Mahkota. Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia ingin menjadi bagian dari pelaksanaan Vision 2030 Arab Saudi.
“Putra Mahkota menghargai stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik. Indonesia dinilai beruntung memiliki pemimpin yang jelas dan maju,” kata Retno.
Dalam pertemuan ini, Putra Mahkota menyampaikan lagi keputusan penambahan kembali kuota haji sebesar 10.000 bagi Indonesia.
Jokowi juga sempat menerima kunjungan kehormatan Menteri Energi Kerajaan Arab Saudi Khalid Al-Falih. Pertemuan keduanya berlangsung di Royal Guest House, Riyadh, pada Minggu, 14 April 2019.
Menurut Retno Marsudi, Menteri Energi Arab Saudi menyampaikan apresiasi atas berbagai langkah reformasi yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia sehingga membuat perusahaan-perusahaan Saudi Arabia ingin bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia.
"Salah satu isu lain yang dibahas adalah kemungkinan kerja sama antara Aramco dan Pertamina untuk kilang Cilacap," ujar Retno seusai pertemuan.
Dalam pertemuan tersebut Retno menuturkan ada satu isu yang masih tertunda yaitu terkait dengan masalah valuasi aset yang terus dibahas. Presiden Jokowi, lanjut Retno, menyampaikan agar isu tersebut harus segera diselesaikan.
"Sekembalinya Presiden ke Indonesia, Presiden akan melakukan pertemuan dengan beberapa menteri untuk menyelesaikan masalah ini," lanjut Retno.
Selain melakukan kerja sama di bidang kilang minyak, pihak Saudi juga tertarik untuk bekerja sama dalam bidang industri petrokimia.
"Menurut rencana akan ada kunjungan dari Saudi untuk ke Indonesia guna membahas rencana peningkatan kerja sama baik di bidang energi yang terkait di bidang minyak dan juga industri Petrokimia," ucap Retno. (asm).