Tiang Pancang Kereta Cepat Dibongkar, Roy Suryo: Proyek Ambyar
Pakar Telematika Roy Suryo menyoroti video viral tiang pancang kereta cepat Jakarta-Bandung yang dibongkar. Dalam video yang beredar dan diunggah ulang di akun Twitter @KRMTRoySuryo2, terlihat tiga ekskavator sedang merobohkan tiang pancang kereta cepat Jakarta-Bandung.
Pembongkaran itu disebut-sebut karena adanya pergeseran alignment yang membuat tiang pancang kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi salah koordinat. Roy Suryo mengaku tidak perlu mencermati secara khusus mengenai dibongkarnya tiang pancang kereta cepat yang disebutnya sebagai kecebong (kereta cepat bohong-bohongan).
"Saya memang tidak perlu secara khusus mencermati Insiden diambrukkannya tiang pancang karena salah koordinat," kata Roy Suryo.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu juga mengaku tidak heran dengan salahnya titik koordinat dari tiang pancang kereta cepat Jakarta-Bandung. Sebab, dia menilai sejak awal pembangunan ini sebagai proyek abal-abal yang terus bermasalah.
"Saya sudah bilang sejak awal proyek abal-abal ini memang bermasalah," katanya.
Roy Suryo mengungkapkan beberapa masalah yang ditimbulkan oleh pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, seperti adanya prasasti yang salah, menyerobot lahan, merusak lingkungan, penyebab banjir dan pengganggu APBN.
"Prasasti salah, penyerobot lahan, perusak lingkungan, penyebab banjir, pengganggu APBN, Ambyar!," seru politisi Partai Demokrat ini.
Merespons video ambruknya tiang pancang tersebut, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) langsung memanggil kontraktor yang terlibat dan melakukan investigasi. Perusahaan juga memberi teguran langsung kepada kontraktor terkait agar kejadian serupa tidak terulang.
"PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan konstruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," ujar Presiden Director PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, dalam keterangannya, dikutip Ngopibareng.id ,Senin 13 Desember 2021.
Dwiyana menjelaskan, kejadian itu berlangsung saat konstruksi pembongkaran pilar atau pier untuk kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun, berdasarkan hasil investigasi perusahaan, proses pembongkaran itu dilakukan tanpa mengikuti standar operasi yang berlaku.
"Kontraktor lalai dalam melaksanakan SOP sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan," kata Dwiyana.